Perusahaan distributor Telkomsel di Meulaboh dibobol maling

Kantor Telkomsel Distribution Center (kantor pusat distribusi kartu Telkomsel) wilayah pantai barat selatan Aceh yang berlokasi di Meulaboh, dilaporkan dibobol komplotan maling, Senin (3/10). (Serambi)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Salah satu perusahaan distributor kartu perdana Telkomsel di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dibobol maling sehingga menyebabkan kerugian  ratusan juta rupiah.

“Saya terima laporan dari office boy semua pintu kantor terbuka, saya datang kemari mengecek berangkas utama dan kedua ternyata itu aman. Kemudian saya naik ke lantai dua atau gudang penyimpanan kartu ternyata ada kehilangan,” kata General Manager PT Catalis Integra Prima Sukses Epi Safrizal, di Meulaboh, Senin (3/10).

Dia menjelaskan, selain  berhasil membawa kabur 19 ribu pieces kartu perdana seluler, dua unit recorder kamera CCTV juga hilang sehingga perusahaan itu mengalami kerugian mencapai Rp731.240.000.

Epi Safrizal menduga, maling berhasil masuk ke laintau dua kantor mereka melewati bangunan gedung bersebelahan yang sedang dibangun, karena masih berbekas pada pentilasi lantai dua kantornya telah rusak pasca.

Barang-barang yang hilang tersebut dalam volume besar dan hanya mungkin bisa diangkut dengan kendaraan seperti mobil pick-up serta membutuhkan waktu lebih satu jam untuk proses mengisi muatan dari yang diambil itu.

“Proses pengeluaran barang dilakukan lewat pintu belakang, pintu dibuka lewat dalam, terus dikeluarkan dari belakang, karena logika saya tidak mungkin dikeluarkan dari depan karena butuh kendaraan dan waktu lama, bahkan tidak bisa dilakukan oleh satu orang,” jelasnya.

Dia merincikan kehilangan milik perusahaan itu seperti seperti kartu Simpati LTG 4G 50 K seharga Rp268.200.000, Simpati Loop LTE 30 K seharga Rp255.000.000, Simpati LTE Trio Rp56.000.000, Simpati Perdana aktif Explore 5 GB seharga Rp149.840.000 dan dua unit Recorder CCTV seharga Rp2.200.000.

Sementara itu Kapolres Aceh Barat, AKBP Teguh P Nugroho yang dikonfirmasi menjelaskan, bahwa pihaknya sedang menanggani kasus tersebut dan telah membentuk tim setelah sebelumnya melakukan identifikasi ke lokasi.

“Tim lagi bekerja di lapangan dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Tim dari intel juga sudah kesana dan mengamankan, apakah betul-betul murni pencurian atau ada kerjasama dengan orang dalam,” katanya. [Antara]

Related posts