Tanpa ada fasilitas, warga korban penggusuran mengeluh

Langsa (KANALACEH.COM) – Tanpa adanya fasilitas listrik dan air bersih, warga miskin yang direlokasi ke bekas tanah Perkebunan sawit Timbang Langsa oleh Pemko Langsa dari kawasan pondokan rel PT KAI hanya bisa pasrah terisolasi.

 

Ironisnya, ratusan warga miskin korban penggusuran harus bangun pondokan sendiri direlokasi dengan bahan dari sisa bongkaran rumah milik mereka seadanya, tanpa diberi fasilitas listrik dan air bersih.

 

Kemudian, sebagian anak mereka (warga miskin) yang direlokasi oleh Pemko Langsa harus berhenti sekolah. Sebab, tidak punya ongkos untuk berangkat kesekolah yang dimana jaraknya jauh dari lokasi tempat tinggal mereka.

 

Seperti yang dialami Maulana, salah seorang anak SD Klas IV warga gusuran kepada wartawan, Minggu (9/10), ia mengaku untuk sementara dirinya berhenti sekolah karena tidak ada ongkos pergi kesekolah lantaran jarak dari rumah kesekolah sudah jauh.

 

Pada hari yang sama disampaikan juga oleh Zulkifli dan Marianti, bahwa mereka sudah menempati areal relokasi ini sudah lebih dari dua Minggu.

 

Namum hingga kini belum tersedianya listrik dan air. Padahal, sewaktu mereka akan dipindahkan dijanjikan disediakan penerangan, air dan bangunan.

 

Sedang Helmi yang juga bakal calon warga relokasi menjelaskan, dirinya membangun pondok tempat tinggal bergotong-royong bersama keluarga, bahan bangunan rumah selain sisa bongkaran seadanya juga dibantu oleh anak. “ya, kami dirikan sedikit demi sedikit, ya pasrah aja,” keluhnya.

 

Padahal, relokasi warga gusuran hanya berseberangan saja dengan shelter pengungsi Rohingya di bekas perkebunan sawit timbang Langsa Kecamatan Langsa Lama yang sarana dan prasarananya serba cukup, beda dengan warga miskin gusuran dimana fasilitas hidup dan layak tempat tinggal sangat jauh berbeda.

 

Direloksi, warga miskin gusuran harus berjuang membangun pondoknya dengan sisa bahan bongkaran rumah sebelumnya diatas tanah hak pakai yang diberikan Pemko Langsa seluas 10 x 15 meter dan mereka bangun sedikit demi sedikit.[Erza]

Related posts