Gubernur: Pemkab Singkil harus mendukung kesuksesan KPPB

Kadis Sosial Aceh, Drs. Al Hudri. MM didampingi Bupati Aceh Singkil, Safriadi. SH melantik kelompok pengurus koperasi produksi perjuangan bersama (KPPB) di Lapangan Mariam Sipoly Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Minggu. (16/10). (Ist)

Singkil (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, mengimbau kepada bupati dan seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten Aceh Singkil termasuk para keuchik, imum mukim dan para camat, untuk mendukung Koperasi Produksi Perjuangan Bersama (KPPB) dan PT Nafasindo dalam mengelola 347,4 hektar lahan milik masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Zaini Abdullah, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Sosial Aceh, Al-Hudri, pada acara Kenduri Rakyat atas Penyerahan lahan sengketa dan peresmian Kantor Koperasi Produksi Perjuangan Bersama, yang dipusatkan di Lapangan Meriam Sipoli, Rimo, Minggu (16/10).

Dalam sambutannya, Al Hudri menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap masyarakat Aceh Singkil, atas perjuangan hak, hingga membuahkan hasil berupa penandatanganan kesepakatan damai dan penyerahan 347,4 hektar lahan kepada masyarakat.

“Selamat kepada warga masyarakat dari 22 gampong yang selama ini sangat gigih memperjuangkan hak-haknya. Marilah kita jadikan hal ini sebagai sebuah pengalaman baik dalam mengelola dan menyelesaikan berbagai perkara perselisihan paham,” ujarnya.

Untuk diketahui bersama, bentuk kerjasama Koperasi Produksi Perjuangan Bersama dengan PT. Nafasindo adalah bentuk atau wujud dari kerjasama pemerintah dengan swasta atau Public Private People Partnership.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), khususnya Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Perdagangan, Industri dan Koperasi, untuk menjadikan kerjasama ini sebagai proyek percontohan pengembangan kawasan pertanian dan perkebunan rakyat dan sektor swasta.

Al Hudri juga mengimbau, dengan ditandatanganinya perjanjian dan penyerahan lahan ini, maka seluruh perselisihan paham atau sengketa lahan dianggap selesai.

“Waktunya kita bekerja membangun dan mengelola aset ini, untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan kita. Jadikan lahan 347,4 hektar sebagai modal dasar kebangkitan perkebunan rakyat Aceh Singkil yang dikelola secara profesional, produktif dan bernilai tambah bagi kebangkitan ekonomi Aceh khususnya Aceh Singkil,” pesannya. [Aidil/rel]

Related posts