Pemkab Aceh Barat tetapkan darurat bencana hingga 30 Okteber

Ilustrasi banjir (Antara Foto)

Meulaboh (KANALACEH) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menetapkan status tanggap darurat bencana alam banjir dan tanah longsor selama 14 hari dimulai sejak 17 Oktober hingga 30 Oktober 2016.

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Teuku Syahluna Polem di Meulaboh, Rabu mengatakan, air banjir luapan Sungai Woyla akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi pada sebagian kawasan berangsur surut.

Namun, masih ada beberapa desa yang terisolisasi. “Ada berapa desa sampai airnya hingga 120 sentimeter, kemudian hari ini juga masih ada beberapa lagi desa memang masih terisolir seperti Puloe Teungoh, Napai, Alu Leuhop,” katanya dalam konferensi pers di kantor BPBD setempat.

Dia menyampaikan, beberapa unit perahu karet disiagakan di lokasi banjir untuk mengevakuasi warga yang terkurung banjir seperti dialamai ratusan warga di pemukiman Alu Leuhop, Kecamatan Woyla Barat serta Desa Gunong Puloe.

Syahluna menjelaskan, hari keempat status tanggap darurat bencana oleh kepala daerah, semua unsur terlibat dalam penanganan bencana alam banjir telah melakukan evakuasi warga serta menyediakan titik pengungsian.

Selain menerjang pemukiman dan rumah penduduk, bencana alam banjir besar kedua sepanjang 2016 itu telah memutuskan akses jalan lintas kecamatan di Pribu-Woyla sepanjang 50 meter, serta beberapa titik ruas badan jalan lainnya yang masih didata.

“Sejak kemarin kita sudah keliling dan menuju ke semua kawasan yang bisa terakses. Jalan rusak di lintasan Pribu-Woyla, itu putus total diterjang banjir. Anggota kami sudah datang ke sana membangun jembatan tangap darurat agar bisa dilewati sementara,” sebutnya di dampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Iraidi Yus.

Lebih lanjut dikatakan, terhadap potensi banjir meluas masih ada kemungkinan terjadi melihat tingginya intensitas curah hujan, sementara kondisi luapan sungai Woyla juga masih terjadi sehingga rumah penduduk masih terendam 30-120 sentimeter.

Setelah dikeluarkan penetapan status tanggap darurat bencana, semua personel telah siaga satu menginggatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi banjir susulan, serta pendataan terhadap kerusakan fasilitas umum dan infrastruktur lainnya.

“Selama tangap darurat sampai tangal 30 Oktober kita harus waspada dan kita mengimbau kepada masyarakat dengan turun kelokasi karena kita lihat air sungai masih meluap dan hujan masih mengguyur Aceh Barat,” katanya menambahkan.

Terhadap jumlah desa yang tergenang masih mengacu pada data sebelumnya yakni banjir meliputi sembilan kecamatan, 139 desa, dengan korban terdampak banjir serta pengungsian 14.245 kepala keluarga dengan 49.856 jiwa.[Antara]

 

Related posts