Diduga pertalite oplosan, polisi segel SPBU

(kr.com)

Makassar (KANALACEH.COM) – Kepolisian Soppeng telah menyegel sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) setelah puluhan pemilik kendaraan mengeluhkan Pertalite yang mereka gunakan. SPBU tersebut berada di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Lalabata, Soppeng.

“Bahan bakar jenis Pertalite diduga bercampur dengan air. Kami mendapat laporan dari pemilik mobil yang menjadi korban,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Soppeng Ajun Komisaris Ahmad Rosma, Senin (24/10) sore.

Ahmad menyatakan dari hasil pemeriksaan sementara, pihaknya menduga Pertalite itu bercampur dengan air. Untuk membuktikannya, kata dia, penyidik mengambil sampel untuk diuji di Laboratorium Forensik Polda Sulawesi Selatan.

“Penyidik juga telah memeriksa operator dan pemilik SPBU itu, kemungkinan ada faktor kesengajaan,” kata Ahmad.

Juru bicara Pertamina Wilayah Sulawesi, Alicia, membenarkan kasus itu. Menurut dia, pengisian BBG khusus Pertalite untuk sementara dihentikan. “Kami tidak ingin dampaknya meluas ke pengguna Pertalite,” ujar Alicia.

Menurut dia, SPBU di Soppeng dipasok oleh Pertamina dari Kota Parepare. Pertamina mengirim sekitar 30 ribu liter Pertalite ke daerah itu dengan mobil tangki sejak Minggu 23 Oktober. “Ada sekitar 500 liter yang diduga bercampur air,” kata dia.

Alicia menyatakan, pihaknya juga mendapat komplain dari konsumen atas insiden itu. Itu sebabnya, kata dia, pihak SPBU sendiri yang langsung berinisiatif untuk menutup pengisian Pertalite.  Pertamina juga langsung melakukan pemeriksaan di Pertamina Kota Parepare dan Soppeng.

Alicia mengatakan belum diketahui penyebab bercampurnya bahan bakar itu dengan air. “Bisa saja ada proses pengembunan di dalam tangki. Kami juga akan melakukan uji laboratorium,” ujarnya.

Selain itu, langkah yang ditempuh adalah melakukan pembersihan terhadap penampungan Pertalite. Dia memastikan pasokan Pertalite akan normal kembali pada Selasa 25 Oktober.

Alicia mengatakan belum dapat menaksir kerugian akibat peristiwa itu. Menurut dia, untuk saat ini pihaknya baru fokus melakukan pemulihan agar penampungan Pertalite dapat difungsikan kembali.[Tempo]

Related posts