Dari sektor pertanian, Abdullah Puteh ingin berantas kemiskinan

Abdullah Puteh . (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Salah satu Calon Gubernur Aceh yang maju lewat jalur perseorangan, Abdullah Puteh berkomitmen akan merubah semua sistem pertanian di Aceh, agar hasil pertanian dapat dinikmati dalam jangka panjang.

Ia menilai, penghasilan dari sektor pertanian saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani. Meskipun dalam satu tahun bisa menghasilkan belasan hingga puluhan juta sekali panen.

Ia menyontohkan, rata rata petani bisa menghasilkan 18 juta dalam setahun. Namun, itu masih hasil dari keseluruhan. Kemudian harus dibagi dengan biaya proses semasa produksi. Ia perkirakan satu tahun, dalam per bulannya petani hanya meraup keuntungan sekira Rp 700 ribu.

Hal seperi itu, lanjutnya, bila dikaitkan dengan gaji upah minimum provinsi (UMP), keuntungan perbulan yang didapati oleh petani masih jauh dibawah UMP Aceh. Untuk itu, dalam misinya, ia akan fokus mengembangkan sektor pertanian di Aceh.

“Saya gak muluk-muluk, saya hanya ingin mengembangkan disektor pertanian,” ujarnya saat ditemui kanalaceh.com di sebuah warung makan di Banda Aceh, Senin (31/10).

Melihat pertanian saat ini, kata Puteh, masih banyaknya petani yang belum menggunakan bibit unggul untuk pertanian. Padahal, dalam menggunakan bibit unggul bisa mempercepat produksi, yang awalnya hanya sekali, bisa menjadi 2 hingga 3 kali panen.

Disamping itu, ditanya mengenai anggaran pada sektor pertanian, Abdullah Puteh mengatakan, apabila ia terpilih, alokasi dana untuk pertanian akan diberikan sebanyak 20 persen dari dana yang dimiliki Aceh. Sebagaimana diketahui, saat ini alokasi untuk pertanian hanya 3 persen.

“Saya akan lakukan perubahan sistem anggaran sektor pertanian. Selama ini biaya di sektor itu hanya 3 persen dan sama sekali tidak menguntungkan bagi petani kita,” ujarnya.

Sebagai negara agraris, khususnya Aceh yang mayoritas 70 persen penduduknya sebagai petani, Puteh ingin pertanian menjadi sebuah alat untuk memberantas kemiskinan di Aceh. Itu sebabnya, ia berani mengalokasikan dana untuk pertanian sebanyak 20 persen.

Alokasi itu nanti, katanya, akan dipersiapkan untuk lahan sekira 300 ribu Hektare yang masih bisa di garap diseluruh Aceh. Tidak tanggung-tanggung, Revolusi pertanian ala Abdullah Puteh akan dimulai dari sistem pertanian hingga pendukungnya, seperti membuat irigasi yang ramah lingkungan di per satu hektarenya, seperti sistem Irigasi dinegara maju.

Disamping itu, pentingnya menciptakan kreasi dalam bertani untuk mendukung para  petani Aceh, agar menciptakan basis ekonomi kreatif di sektor pertanian. Untuk mendukung itu, kehadiran investor sangat dibutuhkan. [Randi]

Related posts