Kronologi penculikan 2 WNI di Perairan Sabah

Ini motif penculikan pendamping desa di Bireuen
Ilustrasi penculikan.

Nunukan (KANALACEH.COM) – Sebanyak 2 WNI diculik sejumlah orang bersenjata di Karang Pegasus, Perairan Kertam Sabah Malaysia Sabtu (5/11) lalu.

Hadi Syaifuddin, Ketua Satgas Perlindungan Warga Negara Indonesia pada KJRI Kota Kinabalu menyebutkan, saat penculikan terdapat enam kapal yang sedang menjaring ikan. Melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, dia menceritakan kronologi penculikan tersebut.

“Penculik langsung merapat ke kapal 1. Saat kejadian kapal pertama, lima kapal lainnya tidak tahu,” ujarnya, Senin (7/11).

Di kapal SSK00520F itu, mereka menculik Kapten La Utu bin La Raali (52).

Kapal lain baru menyadari adanya serangan saat para perompak membajak kapal kedua yaitu kapal dengan nomor lambung SSN1154/4/F yang dinakhodai La Hadi bin La Edi (46).

“Setelah penculik pindah ke kapal kedua, baru empat kapal lainnya tahu ada perampokan. Semua serentak memotong jala dan melarikan diri,” sebutnya.

Penculik yang berjumlah 5 orang, dengan 3 di antaranya memakai atribut militer dan membawa senapan laras panjang.  Sementara 2 lainnya berpakaian sipil dan tidak bersenjata. Mereka menggunakan speedboad jenis fibber warna kelabu.

Setelah membawa 2 kapten kapal, para penculik melarikan diri ke arah Perairan Tawi-Tawi, Filipina. Saat ini belum diketahui mengenai para pelaku penculikan tersebut. [Kompas]

Related posts