Menilik Bandara SIM yang jadi finalis ajang pariwisata halal dunia

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) yang terletak di Aceh Besar. (Detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Indonesia berhasil masuk final di World Halal Tourism Award 2016. Untuk kategori bandara, yang jadi finalis mewakili Indonesia adalah bandara di Aceh.

World Halal Tourism Award merupakan ajang penghargaan pariwisata internasional yang dinilai secara independen dan diakui dunia. Tahun ini, Indonesia berhasil melenggang sebagai finalis dari 12 kategori.

Tentunya Indonesia butuh vote untuk bisa memenangkan ajang ini. Cara voting pun tidak sulit. Kamu harus klik link bit.ly/VOTEIndonesia, isi data diri, kemudian pilih 12 finalis dari Indonesia didaftar yang telah disebut di atas. Jika sudah selesai, klik Submit di bagian bawah.

Salah satu finalis dari Indonesia adalah World’s Best Airport for Halal Travellers yang diwakili oleh Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. Bandara ini bersaing dengan 4 finalis lainnya yaitu Bandara Internasional Hamad di Doha, Bandara Dubai, Bandara Internasional King Abdul Aziz di Arab Saudi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia.

Jika dibandingkan dengan empat bandara internasional yang masuk nominasi itu, secara fisik mungkin tertinggal. Tetapi kelemahan di fisik ini, bisa dikompensasi oleh kelebihan dari sisi yang lain.

“Yang pasti, bandara ini memenangkan Airport Ramah Wisatawan Muslim Terbaik di Kompetisi Pariwisata Halal Nasional Indonesia. Itulah mengapa kami endors untuk maju ke level dunia,” kata Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar, Jumat (11/11).

Menurut Riyanto, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda sudah sangat layak berkibar di level wisata halal dunia. Di sana, ada suguhan pemandangan halal secara keseluruhan. Makanan halalnya pun bisa dengan mudah dicari. Semua ini pun ikut menjadi pertimbangan.

“Malahan makanan tidak halal tidak tersedia,” ungkap Riyanto.

Untuk tempat ibadah, traveler Muslim bisa dengan mudah mendapatkan musala. Arsitekturnya pun dirancang sangat Islami. Bentuk kubahnya seperti masjid. Unsur estetika dalam arsitekturnya merupakan perpaduan antara arsitektur Islam, modern dan nilai lokal di bagian interior.

“Bandara ini terdiri dari tiga kubah yang sangat besar. Tiga kubah ini melambangkan tiga keistimewaan Aceh yaitu agama, budaya dan pendidikan,” pungkas Sofyan.

Karena bentuknya yang memiliki kubah, banyak yang mengira Bandara Sultan Iskandar Muda adalah masjid. Ada juga yang mengatakan saat landing merasakan sensasi seperti di Timur Tengah.

Saat ini, Bandara Sultan Iskandar Muda melayani rute domestik dan internasional. Untuk rute domestik, penerbangan dilayani dua maskapai yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air. Sementara untuk rute Internasional, maskapai yang tersedia di Bandara antara lain Air Asia, Firefly, Garuda Indonesia dan Mid East Jet. [Detik]

Related posts