Pangdam IM: ancaman nyata harus diperkuat dengan Bhenika Tunggal Ika

Dokumentasi - Pangdam IM, Mayjen Tatang Sulaiman mengecek kesiapan personel pada apel gelar pasukan Operasi Mantap Praja Rencong 2017 di Mapolda Aceh, Rabu (26/10). (Ist)

Aceh Utara (KANALACEH.COM) – Negara Indonesia sedang menghadapi enam ancaman yang serius, salah  satunya adalah bahaya narkoba yang sudah begitu memperihatinkan, dimana setiap tahun 15.000 jiwa meninggal, tetapi biasa saja untuk  menghadapi kejadian itu.Oleh karena itu, semua elemen harus memperkuat bangsa ini dengan Bhenika Tunggal Ika.

Hal itu disampaikan Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Tatang Sulaiman saat melakukan silaturahmi dengan para ulama dan pimpinan pondok pesantren/ Dayah se – kabupaten Aceh Utara di aula Makodim 0103/Aceh Utara. Sabtu (19/11).

Selain itu, Indonesia juga saat ini mengalami ancaman terorisme dan radikalisme. Dimana sebagian warga negara Indonesia ada yang dilatih menembak di Suriah dan suatu saat mereka akan kembali ke tanah air  ini.

“Indonesia memiliki ekonomi yang cukup maju di dunia, terbukti dengan adanya program Tax Amesty, Indonesia berhasil. Sementara negara – negara tetangga kita Tax Amesty nya menurun sehingga mereka khawatir, inilah namanya persaingan,” sebut Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

Lanjut Pangdam mengatakan, walaupun Bangsa Indonesia memiliki beragam bahasa daerah, suku dan agama, namun semuanya tidak bisa dipecah belah karena bangsa Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan Center of Gravity sebagai pemersatu bangsa.

“Burung Garuda sebagai lambang negara yang mencengkram keras tulisan Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan semangat kebangsaan, walaupun berbeda-beda tetapi pada hakekatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan yang harus kita pertahankan,” pungkas Pangdam IM. [Randi/rel]

Related posts