China tampung 3.000 pengungsi dari konflik Myanmar

Para prajurit angkatan darat Myanmar berpatroli di dekat perbatasan dengan Banglades. (AFP)

Beijing (KANALACEH.COM) – China telah menampung lebih dari 3.000 orang yang melarikan diri dari pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah Myanmar.

Media pemerintah China, Selasa (22/11), melaporkan, banyak peluru jatuh ke wilayah China, tetapi tidak ada korban dalam insiden yang terjadi pekan lalu di wilayah perbatasan Myanmar.

Empat kelompok etnis bersenjata sebelumnya telah menyerang pasukan keamanan di Myanmar utara, seperti dilaporkan Reuters.

Insiden itu menjadi tantangan besar bagi pemimpin partai penguasa, Aung San Suu Kyi, dalam merajut perdamaian dengan kelompok etnis minoritas.

China, yang sebelumnya telah memberikan peringatan atas pecahnya pertempuran di dekat perbatasannya antara pemberontak dan militer Myanmar, telah mengerahkan pasukan keamannya ke perbatasan.

Beijing pun telah mengeluarkan seruan agar kedua pihak yang bertikai itu untuk segera mengkahirinya lwat komunikasi yang baik dan saling menghargai.

China Daily mengatakan, para korban yang terluka di antara 3.000 warga Myanmar itu telah dibawa ke rumah sakit di Provini Yunnan, yang berbatsan langsung dengan Myanmar.

Sebelumnya diberitakan oleh Agence France-Presse bahwa sejak militer Myanmar dikerahkan ke negara bagian Rakhine, wilayah utara negeri itu, hampir 70 orang tewas akibat kekerasan.

Militer dikerahkan ke wilayah perbatasan dengan Banglades, yang banyak dihuni warga Muslim, menyusul serangan terhadap seorang pos perbatasan pada 9 Oktober lalu.

Kekerasan semakin meningkat setelah militer dikerahkan ke kawasan itu dan pada akhir pekan lalu, tentara menewaskan lebih dari 30 orang dalam baku tembak selama dua hari.

Dalam baku tembak itu, untuk pertama kalinya militer Myanmar menggunakan helikopter serbu yang dipersenjatai senapan mesin.

Akun Facebook kantor panglima angkatan darat menyebut perburuan para tersangka sudah mengakibatkan 69 orang Bengali tewas dan 234 orang lain terluka,  anrara 9 Oktober hingga 14 November. [Kompas]

Related posts