IHSG dan Rupiah diprediksi akan menguat

IHSG berakhir terpuruk
bisnis.com

Jakarta (KANALACEH.COM) – IHSG (21/11) ditutup turun 22 poin (-0,42%) ke level 5.148,32 dengan nilai transaksi di pasar reguler sebesar Rp 4,8 triliun, tertekan sektor trade dan finance di tengah aksi jual asing.
Sektor yang mengalami kenaikan:

  1. mining +1,21%
  2. misc-industry +0,44%
  3. basic industry +0,17%

Sektor yang mengalami penurunan:

  1. agri -0,11%
  2. property -0,39%
  3. consumer -0,54%
  4. infra -0,66%
  5. finance -0,75%
  6. trade -0,89%

Sebanyak 137 saham mengalami kenaikan, 176 saham mengalami penurunan, 35 saham tidak mengalami perubahan, dan 229 saham tidak mengalami perdagangan.

Saham-saham yang menjadi pemberat bursa:

  1. ICBP -3,57%
  2. LPPF -3,29%
  3. UNTR -2,46%
  4. BMRI -2,06%
  5. TLKM -1,01%

Asing tercatat melakukan net SELL di pasar reguler sebesar Rp 121,3 miliar dengan saham-saham yang banyak dijual asing antara lain TLKM, HMSP, UNVR, LPPF, dan BUMI.

Secara teknikal, indeks kembali turun untuk test support sideways dengan doji candle disertai volume. Stochastic, RSI, dan MACD flat.

Hari ini (22/11) IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat di kisaran 5.123-5.210, dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, INDF, DMAS, KAEF, dan INDY.

Rupiah (21/11) ditutup menguat ke level Rp 13.417/US$ dan hari ini (23/11) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 13.350-Rp 13.450/US$ dengan kecenderungan menguat. [Detik]

Related posts