Pemerintah bangkitkan kembali PT Kertas Kraft Aceh

Ilustrasi - Pabrik kertas. (Detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Sudah sekian tahun lamanya BUMN produsen kertas, PT Kertas Kraft Aceh (KKA), masuk sebagai perusahaan sekarat lantaran berhenti beroperasi.

Perusahaan tersebut masuk daftar 4 BUMN sakit bersama PT Industri Gelas (Iglas), PT Kertas Leces, dan PT Merpati Nusantara Airlines.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementeruan BUMN, Aloysius Kiik Ro, mengungkapkan pihaknya dalam waktu dekat akan kembali mengoperasikan perusahaan yang berada di Kabupatan Aceh Utara tersebut dengan menggandeng investor Finlandia.

“Kita lagi hidupkan itu, pokoknya salah satu dari Findlandia, mereka masih melakukan due diligence. Mungkin sudah tahap akhir,” kata Aloysius ditemui di Suntec Exhibition, Singapura, Rabu (23/11).

Proses penilaian dari investor Finlandia tersebut yakni kepastian bahan baku kertas dari hutan produksi di wilayah sekitar pabrik. Sementara kesiapan lainnya, seperti mesin produksi dan gas, dianggap sudah rampung.

“Isunya tinggal yang sekarang kepastian pasokan kayu, nah mereka sedang meneliti yang potensi kapasitas hutan pinus di sana. Karena secara, mesin masih (bagus), dan sekarang gas sudah mulai ada. Modal kerja juga siap, pemerintah Finlandia juga secara nggak langsung menyalurkan dana ke badan usaha di bidang itu,” jelas Aloysius.

Dia menyebut, perusahaan asal Finlandia tersebut yakni Florestas yang memang selama ini bergerak di bidang pengolahan kayu. Bahkan, dirinya optimis dalam 3 bulan pabrik KKA sudah bisa beroperasi kembali.

“Secara nggak langsung ke Florestas. Kajian mereka katakan bulan lalu pertengahan November, isunya yang sekarang kan potensi hutan, kayu. Jadi itu kan kita harus bikin perjanjian dulu, sesuaikan dengan aturan. Itu kalau semua lancar bisa proses 3 bulan. Kalau bisa jalan, karena mesin masih oke, dipelihara dengan baik, gasnya juga ada, juga capital,” ujarnya.

Aloysius mengatakan, skema perjanjian pengoperasian KKA lebih lanjut masih dibahas. Sementara investasi yang akan digelontorkan Floresta mencapai Rp 300-400 miliar.

“Ada hitungan sekitar 300-400 miliar, tapi ada beberapa modernisasi peralatan yang di ujung itu dulu kan 3 lapis, dengan tekhnologi baru 2 lapis, sehingga bisa lebih efisien dan lebih kuat. Investor sebagian besar dari sana, karena kita kan fasilitas pabrik. [Detik]

Related posts