Peringati HGN, LDII Aceh beri bingkisan untuk guru

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pengurus DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Aceh memberi bingkisan kepada guru SD, SMP, SMA, dan TPA/TPQ di Banda Aceh, sebagai bentuk kepedulian bagi para pahlawan tanda jasa yang telah memberi ilmu dan mendidik anak-anak bangsa menjadi orang yang pintar dan berakhlakulkarimah.

Para pengurus DPW LDII Aceh yang dipimpin H Heru Dwi S mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan langsung penghargaan dan bingkisan kepada para guru di Banda Aceh, Kamis (24/11), dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November.

Sekolah yang didatangi adalah SD Negeri 68 Banda Aceh di Desa Lamgugob, SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 4 di Lampieneng, Banda Aceh. Masing-masing sekolah diwakili dua guru wanita dan laki-laki, serta para ustaz dan ustazah yang mengajar di TPA/TPQ.

Heru Dwi S yang didampingi anggota Dewan Penasehat dan Wakil Ketua DPW LDII Aceh Buya Burhan dan Ustd Miftahuddin menyatakan, pemberian penghargaan dan bingkisan itu sebagai bentuk kepedulian LDII terhadap para guru yang telah banyak berjasa membimbing dan mengajari anak-anak sehingga menjadi pintar dan berakhlakulkarimah.

Dikatakan, penghargaan terhadap guru merupakan salah satu program LDII, yakni “Gerakan Menghormati Guru” yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada saat Munas ke-8 LDII di Jakarta, 8-10 Nopember 2016.

Guru dalam konsep ini adalah para pengajar, baik guru, dosen, para mubaligh/ustadz dan mubalighot/ustadzah.
Heru menyatakan, LDII menginginkan agar guru diberi posisi yang terhormat, karena jasanya yang cukup besar dalam membina, mengjari, mendidik para generasi penerus.

Menurut Heru, dalam era teknologi canggih sekarang ini, penghormatan terhadap guru sudah mulai luntur.

Oleh karenanya, LDII menginginkan guru harus diberi penghargaan yang tinggi melalui kampanye “Gerakan Menghormati Guru”. Para guru menyambut baik dan memberi apreasiasi kepada LDII yang telah dan memulai melakukan gerakan menghormati guru.
“Kami sangat berterimakasih kepada pengurus LDII yang telah peduli kepada guru,” kata Dra Syarifah Rukayah yang mewakili Kepala Sekolah SMA Negeri 6. Ia mengakui bahwa penghormatan kepada guru sudah mulai turun, karena pengaruh teknologi yang disalhgunakan, sehingga menghilangkan karakter anak-anak.

Hal yang sama juga dikemukakan guru SMPN 4, Drs Yulisa Nuradan yang menyatakan, meskipun penghormatan guru sudah menurun, tapi masih ada anak-anak yang menghormati guru.

Sementara itu, guru SDN 68, Nurhayati menyatakan, peran guru dan orang tua sangat besar untuk mendidik anak-anak, sehingga perlu adanya komunikasi  satu arah. “Tanpa kerjasama antara guru dan orang tua, sulit rasanya untuk mendidik anak-anak menjadi anak yang pintar dan berakhlak mulia,” katanya. [Randi/rel]

Related posts