Muslim Rohingya di Aceh hanya bisa berdoa untuk saudara mereka

Muslim Rohingya yang berada di shelter Birem Bayeun Aceh Timur hanya bisa berdoa untuk keselamatan saudaranya akibat meletusnya konflik pembantaian di Myanmar. (Kanal Aceh/Erza)

Aceh Timur (KANALACEH.COM) –  Sekitar 30 orang pencari suaka muslim Rohingya yang tersisa di shalter Birem Bayeun Aceh Timur, memanjatkan do’a terhadap saudara mereka yang mendapat perlakuan kejam akibat konflik berkepanjangan di Myanmar.

Kabar meletusnya konflik yang terus memanas terjadi di  kampung halaman mereka di Myanmar dapat mereka lihat melalui media televisi maupun media sosial.

Dari pantauan kanalaceh.com, tampak jelas wajah kesedihan mengingat saudara mereka yang mengalami nasib sangat tragis dan tak banyak yang bisa mereka lakukan disini, itulah yang terlihat dari wajah-wajah para pengungsi Muslim Rohingya yang berada di kamp pengungsian Birem Bayeun, Aceh Timur.

Dimana mereka lihat terutama di Media Sosial, Pembantaian dan pembakaran rumah warga Rohingya di sana membuat mereka cemas. apakah keluarga mereka termasuk juga ikut tewas.

Dalam menjalankan sholat di Mushola shelter Birem Bayeun tak henti-hentinya mereka berdoa agar pecah konflik di Myanmar bisa mereda dan keluarga mereka bisa selamat.

Sejak meletusnya konflik, telah terputus komunikasi antara para pengungsi dan keluarga mereka di Myanmar sehingga tidak bisa terhubung lagi, kabar pembantaian warga Rohingya disana hanya bisa membuat mereka pasrah dan berdoa agar tuhan bisa menghentikan kekerasan yang terjadi disana.

Seperti penuturan, Saefullah, muslem Rohingya yang menceritakan dirinya pasrah dan hanya dapat berdoa untuk sanak saudaranya yang masih di Myammar “Kami di sini doa bersama buat saudara kami di Myanmar, kami pikir disana setiap hari terjadi pembunuhan, apakah keluarga saya seperti papa, mama, adik, abang di Myanmar masih ada”.

“Kami selalu berfikir banyak tentang mereka, kita punya mama tapi tidak bisa dihubungi, mungkin sudah mati apa tidak, saya  tidak tahu, karena tidak ada yang bisa di hubungi disana,”tutur Saefullah, Kamis (25/11).

Sementara keberadaan warga Rohingya yang berdiam di Bayeun Shelter akan segera berakhir awal Desember nanti, mulai nanti separuh para pengungsi akan dipindahkan ke Medan, Sumatera Utara dan selanjutnya Shelter Rohingya ini akan ditutup. [Erza]

Related posts