Dampak banjir, Air isi ulang di Singkil mulai Langka

Warga mengantri untuk membeli air isi ulang di salah satu depot di Singkil. (ist)

Singkil (KANALACEH.COM) –  Dampak banjir, persediaan air bersih isi ulang, Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga harga komoditi palawija semakin langka dan mahal paska banjir yang melanda 16 Kampong Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

Pantauan dilokasi, belasan depot air bersih galon isi ulang di ibukota Kabupaten Aceh Singkil mulai langka. Sehingga, depot air yang masih menyimpan stok air bersih antri dipenuhi pembeli.

“Air bersih isi ulang sudah hampir habis, air bersih yang biasa kami beli Rp 600 Ribu dari truk tangki air tertahan dan tidak bisa memasuki kawasan Kecamatan Singkil, karena jembatan gorong-gorong lintasan jalan Provinsi yang berada di Ketapang indah dan gosong telaga barat amblas hingga empat meter, ” kata ibu Kia saat ditemui wartawan Minggu(4/12).

Kendaraan yang diizinkan masuk hanya roda dua dan empat, itupun tanpa membawa barang-barang, sedangkan truk tidak diperkenankan melintas. Sebab, dipastikan dapat merusak jembatan darurat di kawasan itu.

Sedangkan bahan BBM,  seperti Bensin juga mulai langka. Kalaupun ada harganya melonjak sekitar Rp15 Ribu sampai dengan Rp20 Ribu, karena sejumlah pedagang eceran mengaku membeli jauh dari pusat kota yakni di SPBU Rimo,  Kecamatan Gunung Meriah,  Aceh Singkil.

Sementara harga palawija atau rempah-rempah seperti cabai merah, tomat sayur juga menanjak naik.

Terpantau di Pasar lama, Kampong pasar harga cabai merah mencapai Rp 120 Ribu,  tomat Rp 50 Ribu dan ikan laut langka, karena sebagian nelayan menjual ikan air tawar yakni, lele sungai, sepat siam, betik dan ikan sungai lainnya. [Randi/rel]

Related posts