Mulai langka, harga semen di Aceh Selatan melambung

ilustrasi kelangkaan semen. (solopost)

Aceh Selatan (KANALACEH.COM) – Keberadaan semen di pasaran Kabupaten Aceh Selatan dalam beberapa hari terakhir langka, sehingga mengakibatkan harganya mengalami kenaikan.

Sejumlah warga yang ditemui di Kecamatan Meukek, Minggu menyatakan, akibat kelangkaan salah satu bahan bangunan itu maka para pekerja terganggu, karena tidak bisa menyelesaikan bangunannya.

“Tidak hanya kami, tapi sejumlah pekerja lainnya ada yang sampai terpaksa menghentikan pekerjaan mereka karena terkendala dalam mendapatkan material semen,” kata Heri, salah seorang warga, Minggu (4/12).

Pihaknya, sambung Heri, telah berupaya mencari semen ke sejumlah toko bangunan dalam wilayah Meukek bahkan ke luar Meukek, namun semua toko bangunan mengaku sedang kosong stok semen sejak beberapa hari lalu karena terbatasnya pasokan dari pihak penyalur.

Menurutnya, kondisi kelangkaan semen tersebut terjadi untuk semua merek yang selama ini beredar di Aceh Selatan, baik Semen Padang maupun Semen Andalas yang dipasok dari Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar.

“Kami tidak mengetahui persis, apakah kondisi kelangkaan semen ini disebabkan tingginya permintaan untuk memenuhi kebutuhan pihak kontraktor menyelesaikan proyek konstruksi pemerintah di akhir tahun atau karena terbatasnya pasokan dari pihak penyalur,” ungkapnya.

Dia menyatakan, jika pun ketersediaan semen ada saat ini, jumlahnya sangat terbatas sehingga pihak penjualpun dengan leluasa menaikkan harga di atas harga normal seperti biasanya.

“Kemarin informasinya ketersediaan semen ada di sebuah toko bangunan Desa Labuhan Tarok, Kecamatan Meukek, namun jumlahnya sangat terbatas. Pihak penjual pun dengan leluasa menaikkan harga mencapai Rp58.000/sak, padahal biasanya dijual dengan harga Rp54.000/sak (isi 40 Kg). Meskipun harga mahal, tapi masyarakat tetap memburu semen tersebut karena sangat butuh,” ucapnya.

Menyikapi hal ini, pihaknya meminta kepada Pemerintah melalui Kementerian BUMN yang bertanggungjawab mengawasi perusahaan semen di Indonesia untuk mengatur pendistribusian semen ke daerah-daerah.

Sebab, meskipun di penghujung akhir tahun pihak kontraktor sangat membutuhkan semen untuk menyelesaikan proyek konstruksi milik pemerintah, namun bukan berarti bisa mengabaikan begitu saja hak masyarakat luas untuk mendapatkan semen tersebut.

“Untuk mengatasi persoalan kelangkaan semen yang sering terjadi di setiap penghujung akhir tahun, sudah sewajarnya pihak Pemerintah mengatur sistem pendistribusian semen ke daerah-daerah,” ujar dia.

Jika memang kebutuhan atau permintaan semen meningkat di akhir tahun maka pasokannya pun harus ditambah, sehingga kondisi tingginya permintaan semen tersebut tidak berdampak terjadinya kelangkaan yang akhirnya juga melambungnya harga semen di pasaran. Sebab kondisi itu sangat menyulitkan masyarakat, katanya. [Okezone]

Related posts