Pengungsi gempa butuh air dan genset

Pengungsi di Masjid At-Taqwa, Meureudu, Pidie Jaya, Kamis (8/12). (Kanal Aceh/aidil)

Meureudu (KANALACEH.COM) – Sekitar 3.000 pengungsi dari Kecamatan Meuredu dan sekitarnya menginap di tenda pengungsian yang ada di Masjid A-Taqwa, Meureudu, Pidie Jaya.

Para pengungsi menginap akibat rumah yang ditempatinya atau ruko hancur akibat gempa berkekuatan 6,4 SR yang melanda Pidie Jaya dan sekitarnya, Rabu (7/12) kemarin.

Selain banyaknya bangunan yang hancur, dan fasilitas umum rusak, sejumlah ruas jalan juga retak.

Dengan banyaknya pengungsi itu, para relawan kesulitan membantu, sebab tak adanya air bersih dan listrik yang padam.

“Kami disini kesulitan air, karena listrik mati maka air juga mati. Apalagi dengan banyaknya pengungsi dan toilet yang tidak mencukupi,” kata Haris Abu Noval dari relawan Radio Siar Tauhid 96,1 FM kepada kanalaceh.com, Kamis (8/12).

Haris mengatakan, para pengungsi sangat membutuhkan air, terutama untuk minum dan juga mandi. “Kami butuh genset agar air bisa nyala,” ujarnya.

Untuk kesediaan makanan bagi para pengungsi, ia mengatakan stoknya lebih dari cukup untuk 3 hari ke depan. “Makanan Alhamdulillah lebih dari cukup untuk 3 hari. Hanya saja kurangnya piring dan gelas,” katanya.

Haris mengungkapkan, untuk 3 hari selanjutnya, pihaknya akan melihat dahulu kondisi, situasi, dan harapan masyarakat. “Apakah pengungsi butuh makanan lagi, atau meminta untuk pembangunan kembali infrastuktur. Kita lihat nanti,” ujarnya.

Sedangkan perlengkapan tidur, seperti kasur, selimut, dan bantal para itu juga cukup, sebab, kata dia, para pengungsi membawa masing-masing peralatan itu dari rumahnya.

“Kami para relawan hanya bisa membantu itu saja, sebab untuk membantu pembangunan infrastruktur mungkin itu tugasnya pemerintah,” pungkas Haris.

Akibatnya banyaknya infrastruktur yang hancur, Haris beserta pengungsi berharap bantuan dari pemerintah untuk membenarkannya, seperti jalanan, rumah ibadah, fasilitas umum, tempat tinggal, dan lainnya.

Kondisi Masjid At-Taqwa, Meureudu, Kamis (8/12). (Kanal Aceh/Aidil

“Itu kan proyek yang besar, jadi diharapkan agar pemerintah yang bantu,” harapnya.

Pantauan Kanalaceh.com di lokasi, pengungsi yang tinggal di tenda-tenda serta di dalam masjid itu kebanyakan perempuan dan anak-anak, dan lansia. [Aidil Saputra]

Related posts