Belajar dari kultur tanggap bencana masyarakat Simeulue Aceh

JK: Kebebasan pers di Indonesia dipuji dunia
Wapres, Jusuf Kalla. (Antara)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan kultur masyarakat di Pulau Simeuleu, Provinsi Aceh, dalam menghadapi bencana. Simeuleu menjadi wilayah yang paling sedikit mengalami korban jiwa saat tragedi tsunami Aceh.

“Di Pulau Simeuleu apabila ada gempa di laut maka serentak seluruh masyarakat berlarian ke gunung untuk menyelamatkan diri,” kata Kalla di World Tsunami Awareness, Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12).

Pada bencana tsunami yang menghantam Provinsi Aceh, lebih dari 200 ribu jiwa menjadi korban. Pulau yang terletak di sebelah barat Provinsi Aceh ini hanya kehilangan tujuh jiwa.

Hal ini, kata Kalla, karena masyarakat di Pulau Simeuleu telah diberikan pemahaman terhadap bencana sejak dini. Selama ratusan tahun, masyarakat Pulau Simeuleu mendidik generasi penerus mereka agar memahami tindakan yang harus diambil ketika gelombang tsunami menerjang.

“Memang untuk menghindari bencana perlu kerja sama dalam pendidikan serta kultur yang berkembang di masyarakat,” kata Kalla.

Belakangan, Provinsi Sumatera Barat dan pesisir selatan Pulau Jawa menjadi daerah yang cukup rawan terhadap gempa dan terjangan tsunami. Gempa terjadi berkali-kali dan mengeluarkan peringatan tsunami.

Namun, berkat pendidikan tanggap bencana yang tepat, masyarakat telah paham tindakan yang harus mereka lakukan.

“Begitu ada gempa di laut, ada tidak ada tsunami mereka langsung lari ke tempat tinggi,” kata Kalla. [Metrotvnews]

Related posts