Kunjungi Waduk Keuliling Aceh Besar, Menteri Basuki: Bisa jadi tempat ngopi

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengunjungi Waduk Keuliling, Aceh Besar, Kamis (15/12). (Detik)

Jantho (KANALACEH.COM) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi Waduk Keuliling di Kecamatan Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar. Di sana, dia sempat termenung dan memandang jauh ke waduk yang terhampar luas itu.

“Waduk Keuliling sudah bermanfaat tapi menurut saya pemeliharaannya kurang optimal, saya minta dirapikan,” kata Menteri Basuki di tengah kunjungannya ke Aceh, Kamis (15/12).

Dia mengatakan, mengecek waduk merupakan satu hal yang harus dilakukan sehabis bencana gempa bumi melanda. Basuki mengatakan tidak ada masalah berarti yang terjadi di waduk yang berfungsi sebagai irigasi masyarakat.

Melihat sendiri hamparan genangan air itu, Basuki menyebut, waduk Keuliling punya potensi dan keindahan yang bisa dimanfaatkan menjadi destinasi wisata sekaligus tempat masyarakat duduk santai sambil menyeruput secangkir kopi.

“Saya minta ke sana (wisata) karena ini dekat banget dengan Banda Aceh. Daripada hanya ngopi tok gitu, kan orang Aceh kan suka ngopi itu,” ungkap Basuki.

Waduk Keuliling tidak terlalu jauh dari Kota Banda Aceh, yakni 35 kilometer ke arah timur dari dan dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dalam waktu tempuh kurang lebih satu jam. Hal itu, kata Basuki, menjadikan Waduk Keuliling cocok menjadi tempat nongkrong.

“Agar waduk ini mempunyai nilai tambah selain untuk irigasi, maka harus dikelola dengan baik. Warga Aceh gemar minum kopi nanti bisa menikmati kopi di tepi waduk,” ujar Basuki.

Basuki berencana menggandeng Perum Jasa Tirta untuk mengelola waduk tersebut sehingga dapat memiliki nilai tambah, di antaranya destinasi wisata, ruang terbuka hijau, penghasil listrik dan sumber air baku bagi masyarakat.

Waduk Keuliling merupakan waduk pertama di Provinsi Aceh. Waduk tersebut memiliki daya tampung kurang lebih 17 juta meter kubik dengan luas genangan 228 Hektar dan catchment area seluas 38,20 Km².

Waduk dengan muka air normal setinggi EL.+45,80 meter ini direncanakan dapat beroperasi selama 50 tahun. Dana yang digunakan untuk pembangunan konstruksi waduk ini mulai TA. 2000 sampai dengan TA. 2008 sebesar Rp. 235 miliar.

Waduk yang diresmikan pada 23 Februari 2009 lalu itu, kini berfungsi untuk mengairi areal persawahan di Krueng Aceh seluas 4.790 hektar.

Sumber air utama Waduk Keuliling berasal dari Alur Sungai Keuliling dengan luas DAS sebesar 38,2 kilometer persegi dengan panjang sungai 12,3 kilometer. [Detik]

Related posts