Butuh dana Rp 127 Miliar untuk rehab rumah korban gempa Pijay

Pembersihan puing-puing bangunan ruko Pasar Meureudu akibat gempa, Kamis (8/12). (Kanal Aceh/Aidil)

Aceh Timur (KANALACEH.COM) – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan butuh dana sebesar Rp 127,5 miliar untuk merehab dan membangun rumah yang rusak akibat gempa Aceh magnitudo 6,5 pada 7 Desember lalu.

Dana sebesar itu akan digunakan merehab dan membangun 19.130 unit rumah yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen.

Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA, Cut Diah, Selasa (20/12) malam, menyebutkan, klasifikasi rumah yaitu sebanyak 2.554 rusak berat, sebanyak 2.361 rusak sedang dan 14.215 rusak ringan.

“Ini hasil verifikasi tahap satu dan telah dibahas dalam rapat rencana aksi bersama tim gabungan di posko utama penanganan gempa Pidie Jaya,” kata Cut.

Dia menyebutkan, penetapan rumah rusak itu juga dilakukan melalui surat keputusan (SK) masing-masing bupati di tiga kabupaten tersebut.

“Data kerusakan rumah tahap dua belum masuk ke pusat data BPBA. Tim gabungan masih melakukan verifikasi di lapangan. Tentu, jika masuk data tahap dua, maka estimasi kebutuhan biaya perbaikan rumah akan semakin membesar,” terang Diah.

Saat ditanya santunan untuk korban meninggal dunia, Diah menjelaskan, Dinas Sosial Aceh dan Kementerian Sosial RI telah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp 6,5 miliar. Dana itu di antaranya diberikan untuk santunan kepada 96 ahli waris korban meninggal dunia.

“Besarannya masing-masing 15 juta rupiah,” terangnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan santunan kepada 166 korban luka berat masing-masing Rp 5 juta. “Mayoritas bantuan itu diberikan untuk Pidie Jaya dulu. Sisanya akan disalurkan kemudian,” jelasnya. [Kompas]

Related posts