Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Penyandang disabilitas merasa kecewa terhadap debat terbuka antara pasangan calon Gubernur yang akan bertarung pada pilkada 2017 mendatang. Pasalnya, dalam debat itu tak satupun calon yang berbicara mengenai nasib kaum disabilitas.
Ketua pusat pemilihan umum akses penyandang disabilitas Aceh, Syarifuddin menilai, debat tersebut kurang seru dan seakan melupakan para penyandang disabilitas. “Bagi kami ini kurang seru. Nama komunitas kami tidak disebutkan oleh para calon Gubernur,” ungkapnya.
Padahal, katanya, pihaknya telah menyurati panelis untuk memasukkan pertanyaan terkait nasib penyandang disabilitas di Aceh. Namun, pertanyaan itu tidak dibacakan, karena sudah diatur oleh panelis. Dalam surat tersebut, mereka ingin mempertanyakan UU 4/1997 tentang penyandang cacat dan PP 43/1998 terkait upaya kesejahteraan penyandang cacat.
“Ya kami masih tetap tidak puas dan kami (komunitas disabilitas) akan mempertanyakan hal itu,” katanya.
Ia juga berharap pada debat berikutnya, para kandidat ini memperhatikan kaum mereka. Kemudian, apabila sudah terpilih qanun mengenai disabilitas bisa digodok untuk kesejahteraan mereka. [Randi]
