Ternyata otak pelaku perampokan di Pulomas pemain lama

Pelaku pembunuhan sadis di pulomas. (merdeka.com)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan mengatakan pelaku perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Ramlan Butar Butar merupakan pemain lama. Dia sudah banyak beraksi di lokasi-lokasi yang berbeda.

“Ramlan sudah pemain lama, pernah saya jadi Kapolsek Sawah Besar dengar nama itu, ketemu-temu lagi sudah jadi Kapolda Metro, sudah lama DPO yang bersangkutan,” ungkap Iriawan, Rabu (28/12).

Kini, Ramlan terlibat dalam kasus perampokan disertai pembunuhan di kediaman Ir Dodi Triono di Pulomas Utara, Jakarta Timur hingga menyebabkan enam orang tewas. Para korban disekap bersama lima orang lainnya di sebuah kamar mandi kecil berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Iriawan menambahkan, pelaku memang tidak mengincar mobil-mobil mewah yang dimiliki korban Dodi Triono. Kawanan yang dipimpin Ramlan itu hanya mengambil uang dan barang-barang berharga dari rumah mewah yang diincarnya.

“Namanya perampok ada spesialisasinya, seperti fakultas di universitas. Perampok perhiasan, uang mobil, karena spesialisasi itu, yang kita tahu dia (Ramlan) spesialisasi ambil barang-ambil berharga,” terang Iriawan.

Sebelumnya, polisi berhasil menemukan lokasi persembunyian para pelaku kasus pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur. Saat ditangkap, keduanya ditembak di bagian kaki.

“Iya benar, dua orang ditangkap,” ungkap Kepala Bidang Hubungan Kemasyarakatan Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (28/12).

Argo menambahkan, keduanya dibekuk di kawasan Tambun, Bekasi.

Seperti diketahui, Dodi Triono (53), bersama kedua putrinya Diona Arika (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9) tewas usai disekap di kamar mandi pembantunya. Tak hanya mereka, teman Gemma, Amel (10), serta dua sopir pribadi ayahnya, yakni Yanto dan Tasrok juga meninggal di tempat yang sama.

Sementara lima orang yang juga disekap di dalam ruangan yang sama ditemukan selamat. Namun, kondisinya sangat lemah karena disekap dalam waktu yang lama. Kasus ini terungkap berkat salah seorang teman korban, Sheilla menyambangi rumah tersebut di Selasa (27/12) pagi. [Merdeka]

Related posts