Sebulan terakhir dua warga Nibong meninggal akibat DBD

Dinkes Banda Aceh: Peralihan ke musim hujan rentan DBD
Ilustrasi.

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Warga dari tiga desa dalam Kecamatan Nibong, Aceh Utara terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam sebulan terakhir ini, dua orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegepthy tersebut.

Ilham (35) salah seorang korban DBD warga Desa Kepok Nibong mengatakan,  dirinya baru sembuh karena terserang DBD, yang menghabiskan 9 buah cairan infus. Dua warga lain, yang rumahnya tidak jauh darinya, juga meninggal.

Kepada Kanalaceh.com, ia dan warga lainnya mengaku hanya bisa tergeletak di rumah karena diserang penyakit tersebut.

“Awalnya muntah-muntah, demam, mual, lemas, dan pusing. Saya sempat demam tinggi beberapa hari. Ini sudah agak mendingan setelah dikompres dan minum obat penurun panas, serta banyak minum air dan menghabiskan 9 cairan infus,” katanya, Rabu (28/12).

Sementara itu Ketua Pemuda Desa Keupok Nibong, Khaidir yang dihubungi secara terpisah, membenarkan bahwa ada 5 orang warga didesa tersebut yang terjangkit DBD dan dua di antaranya meninggal dunia bernama Nilawati dan Zakiah.

Ia meminta kepada pemerintah setempat agar bisa segera turun tangan dengan memberikan pertolongan medis kepada mereka.

Khaidir menambahkan, tindakan untuk pencegahan seperti melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran-saluran dan penyemprotan atau fogging di lingkungan setempat sudah pernah di lakukan oleh oleh dinas terkait.

Selain di desa Keupok Nibong lanjutnya, pada saat yang bersamaan juga terjadi wabah DBD di desa Dayah Nibong dan Keude Nibong.

Di tempat ini, lanjutnya, 3 orang di desa Dayah, 5 orang di Desa Keupok Nibong dan 1 orang di desa Keude Nibong, dan yang lainnya masih dalam pantauan diketahui menderita penyakit dengan gejala awal panas tinggi.

“Saat ini warga mencemaskan, karena orang-orang di kampung ini banyak yang terkena demam berdarah. Apalagi sampai meninggal,” kata Khaidir.

Sementara Kepala Pukesmas Kecamatan Nibong, Nurzahri SKM yang dihubungi terpisah, menjelaskan pihaknya telah melakukan fogging di Desa Sumbok Rayek, Desa Keh Nibong, Dayah Nibong, dan Desa Keupok Nibong.

Nurzahri berharap masyarakat agar pro aktif dalam bergotong royong untuk kebersihan lingannya masing-masing.

Meski sudah dilakukan fogging, Nurzahri meminta masyarakat juga ikut proaktif melakukan langkah pencegahan penyakit dengan cara membersihkan tempat-tempat yang berpotensi dijadikan tempat nyamuk berkembang biak seperti kolam, tempat penyimpanan air, hingga barang- barang yang mudah tergenang air.

“Fogging sifatnya hanya untuk membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentiknya juga perlu diberantas dengan PSN dan melakukan 3M (mengubur, menguras dan menutup) plus (pencegahan) secara rutin. Ini yang harus dipahami masyarakat,” kata Nurzahri. [Rajali Samidan]

Related posts