Cegah berita hoax, kader NU siapkan tim cyber Aswaja

Redam Hoax lebih sulit ketimbang blokir pornografi

Semarang (KANALACEH.COM) – Kader muda Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah mendeklarasikan Cyber Aswaja guna mencegah semakin masifnya peredaran kabar bohong (hoax) yang mengandung konten radikalisme.

”Cyber Aswaja ini akan memproduksi konten antihoax, yang isinya ‘mencerahkan’, tidak mengajarkan kekerasan agama, baik dalam lingkup kebangsaan maupun keagamaan,” kata Koordinator Tim Ansor Cyber Media Regional Jawa Tengah, Sholahudin, Minggu (1/1).
Deklarasi tersebut dilakukan di Aula Masjid Agung Jawa Tengah pada Jumat, 30 Desember 2016. Para deklarator yang hadir adalah Koordinator Tim Ansor Cyber Media Regional Jawa Tengah Sholahuddin, Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Abdul Hamid, Pengurus Pusat Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Munawir Aziz, Lampesdam Kota Semarang M. Rikza Chamami, Lakpesdam Kota Semarang M. Zulfa Cholil, dan 50 pegiat media lainnya.

Menurut Sholahuddin, 2017 menjadi awal yang baik dalam menata konsolidasi melawan radikalisme yang sudah masuk ke dunia maya.

Peran generasi muda dalam berjejaring se-Jawa Tengah ini sangat tepat. Basis pemikiran berinternet sehat dan menyadarkan digital literasi juga menjadi modal dalam mengurangi berita bohong atau hoax yang cepat tersebar. “Wajib adanya sindikasi media antara satu dan yang lain untuk membangun kekuatan networking,” kata Sholahuddin.

Dosen Universitas Islam Negeri Walisongo M. Rikza Chamami menyatakan dunia digital yang semakin marak dengan media sosial membutuhkan kecerdasan bagi pengguna Internet. “Budaya berkirim pesan ide-ide radikalisme sangat mengganggu nasionalisme dan melahirkan ideologi sumbu pendek,” katanya.

Rikza berharap para kaum muda menjadi pasukan media sosial yang mencerahkan untuk membendung arus radikalisme dan terorisme. Selain konten keagamaan, di media sosial perlu diperbanyak konten kebangsaan. [Tempo]

Related posts