Inflasi Lhokseumawe tertinggi di Indonesia

Ilustrasi Inflasi. (sindonews)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat inflasi yang terjadi di Kota Lhokseumawe mencapai 2,25 persen pada Desember 2016 merupakan tertinggi di Indonesia.

“Kenaikan harga ikan tongkol selama Desember menjadi pemicu utama terhadap laju inflasi yang terjadi di Kota Lhokseumawe,” kata  Kepala BPS Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Selasa (3/1).

Ia menjelaskan dari 82 kota di Indonesia yang dipantau harganya pada Desember 2016, tercatat 78 kota mengalmai inflasi dan empat kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe, Provinsi Aceh sebesar 2,25 persen dan terendah di Kota Padang Sidempuan dan Kota Tembilahan masing-masing 0,02 persen.

Menurut dia, ikan tongkol memberi peran mencapai satu persen terhadap laju inflasi pada Desember di Lhokseumawe disusul ikan lainnya, udang dan komoditi bahan makanan lainnya.

Wahyudin menyarankan agar pemerintah daerah setempat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan pengendalian distribusi ikan di daerah tersebut, khususnya konsumsi ikan tongkol yang cukup tinggi di Provinsi Aceh.

“Ini perlu menjadi perhatian sehingga tidak terjadi kenaikan signifikan untuk bulan selanjutnya dan untuk pengendalian ini juga perlu adanya koordinasi antar daerah,” katanya.

Selain itu, pantauan di beberapa kota di Aceh, BPS juga mencatat kota Banda Aceh dan Kota Meulaboh mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,71 persen dan 0,31 persen, sehingga secara agregat, provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 1,12 persen pada Desember 2016.

Ada pun komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan tersebut diantaranya cabai merah, emas perhiasan, kentang, apel, telepon seluler, salak, tomat sayur, semangka dan cabai hijau. [Antara]

Related posts