Banjir di Aceh Barat mulai surut

Ilustrasi banjir. (Antara Foto)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Banjir yang mengepung 11 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, beberapa hari lalu, mulai Senin siang sudah berangsur surut sehingga masyarakat sudah kembali dan membersihkan rumah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana (BPBD) Aceh Barat Iraidi Yus di Meulaboh, Senin mengatakan, perkembangan terakhir kondisi banjir sudah dinyatakan surut, tidak terlihat lagi adanya potensi banjir susulan melanda.

“Cuacapun sudah mulai cerah, di kawasan hulu hari ini kami pantau sudah surut airnya bahkan ke Johan Pahlawan, hanya beberapa desa di Kecamatan Bubon yang kami temukan masih tergenang di atas badan jalan dan rumah warga,” sebutnya.

Meskipun banjir surut, namun beberapa pemukiman warga dilaporkan masih dalam kondisi kotor dari lumpur akibat dibawa oleh banjir Sungai Mereubo dan Sungai Woyla yang meluap ke pemukiman dan memasuki rumah warga dalam satu pekan terakhir.

Iraidi Yus mengatakan, kondisi daerah itu sudah hampir normal, akan tetapi tidak semuanya sudah surut karena sisa genangan air banjir tetap saja masih ada, akan tetapi warga yang sebelumnya bertahan di lokasi pengungsian sudah pulang.

Selain di pemukiman penduduk, genangan air banjir yang berangsur surut masih terpantau di hamparan sawah petani, dimana sebagian besar masih terendam dan masih dalam proses pendataan instansi terkait.

“Pendataan pasca banjir belum kita lakukan, namun hasil pantauan kami ada kontruksi jembatan di Pante Ceureumen yang rusak karena tergerus erosi air sungai yang begitu deras selama banjir, dua sisi tali pengkikat jembatan gantung itu putus,” sebutnya.

Lokasi jembatan tersebut berada di Lhok Guci, Pante Ceureumen, sebelum rusak jembatan gantung kontruksi separuh besi baja itu bisa dilintasi kendaraan roda empat, namun pasca kejadian tali putus hanya berani di lewati roda dua dan pejalan kaki.

Lebih lanjut disampaikan, hari kelima banjir masih mengenangi sebagian daerah itu Pemkab Aceh Barat belum menetapkan status tanggap darurat, namun hal itu akan dibicarakan bersama unsur terkait atas petunjuk perintah atasan.

Iraidi menyebutkan, selama banjir BPBD bersama unsurt terkait juga sudah mendirikan tenda pengungsian dan menyediakan lokasi pegungsian sementara sehingga tidak ada warga yang terjebak sampai fatal pada bencana alam awal 2017 itu.

“Tenda pegungsian ada, mobil ambulance pemeriksaan kesehatan juga ada, saat ini boleh dibilang sudah kondusiflah, hanya beberapa pemukiman yang masih tergenang sisa air banjir hantaran dari hulu,” katanya menambahkan. [Antara]

 

Related posts