Rupiah hari ini ditutup berjaya, USD masih tak berdaya

Rupiah gagal manfaatkan melemahnya Dolar AS
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. (Grafis)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup semakin menguat tajam hingga berhasil meninggalkan level Rp13.300/USD dibanding penutupan kemarin.

Penguatan rupiah sore ini di tengah masih berlum bergairahnya USD terhadap beberapa mata uang dunia lainnya.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hari ini berakhir di level Rp13.264/USD atau jauh lebih baik dari posisi sebelumnya di level Rp13.360/USD dengan kisaran harian Rp13.234-Rp13.360/USD.

Menurut data dari Limas, rupiah sore ini berada di level Rp13.277/USD atau jauh membaik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.405/USD.

Berdasarkan data Bloomberg sore ini, rupiah berakhir di posisi Rp13.308/USD atau menguat dibanding penutupan kemarin yang di level Rp13.362/USD.

Hari ini rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.267-Rp13.337/USD.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada pada level Rp13.320/USD. Posisi ini menguat cukup tajam dibanding posisi kemarin di level Rp13.385/USD.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/1), USD turun tipis untuk hari kedua karena investor berhati-hati membukukan keuntungan menjelang konferensi pers pertama Presiden AS terpilih Donald Trump sejak menang.

Keresahan mengenai apakah Inggris akan berjalan tetap keluar dari Uni Eropa, di mana kontrol imigrasi diprioritaskan lebih menjaga akses ke pasar tunggal, terus membebani poundsterling.

Euro terhadap USD kembali menguat ke level 1,06 atau ke level tertinggi sepanjang tahun ini, dan menguat terhadap pundsterling ke posisi tertinggi dalam dua bulan di posisi 87,635 pence.

“Pasar semakin gugup menjelang konferensi pers Donald Trump, untuk pasar FX akan menjadi sangat penting untuk kebijakan perdagangan, untuk hubungan dengan China,” kata Commerzbank strategi mata uang Esther Reichelt, di Frankfurt.

Indeks USD yang melacak mata uang terhadap enam mata uang utama telah naik 4% sejak pemilu Trump pada 8 November, karena investor bertaruh Program yang dijanjikannya dari ekspansi fiskal akan meningkatkan inflasi dan pertumbuhan, dan menyebabkan suku bunga AS akan naik lebih cepat. Meskipun indeks USD turun 0,2% tatap berada di level 101,77.

USD terhadap yen melemah sebesar 0,6% menjadi 115,365 setelah perdagangan di Tokyo kembali bekerja usai kemarin libur. [Sindonews]

Related posts