Cek Mad-Sidom Peng ikut pengajian bersama

(ist)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Calon Bupati Petahana Aceh Utara, H Muhammad Thaib atau Cek Mad bersama wakilnya Fauzi Yusuf alias Sidom Peng, ikut meramaikan acara zikir akbar dan pengajian bersama Tgk H Muhammad Baidhawi (Abiya Mudi Mesra) di Masjid Gampong Punti SB, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara, Jumat (14/1).

Abiya dalam paparannya menjelaskan terkait kesalahan-kesalahan orangtua dalam mendidik anaknya sehingga menjadi durhaka dan penjahat. Padahal, kata Abiya, anak-anak diciptakan dan dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih namun orangtualah yang menjadikan mereka sedemikian rupa. Kewajiban seorang ayah dan ibu untuk mengajarkan anak-anaknya beribadah, bukan mencintai budaya-budaya kafir.

“Kadang-kadang orangtua hanya menanyakan kepada anaknya tentang jadwal makan namun lupa memperdulikan jadwal beribadah (shalat), mari memperbaiki iman anak-anak untuk menghadapi hari kiamat, acara malam ini adalah salah satu persiapan kita untuk mencapai syurga,” ungkap Abiya.

Dirinya menambahkan, semua umat Islam untuk sama-sama mengkhawatirkan orang-orang yang mengidolakan budaya dan orang-orang (pemain bola, artis, presiden) kafir. Masa-masa Rasulullah SAW, orang yahudi dan nasrani berbondong-bondong masuk Islam karena akhlak dan budaya Rasulullah, saat ini sudah terbalik yang terjadi dan ini harus dikhawatirkan bersama.

“Kemewahan dan nikmat yang kita nikmati saat ini semuanya adalah perjuangan Rasulullah SAW, karena kasih sayangNYA bukan hanya di dunia namun di akhirat juga. Tidak ada arti kehidupan kita ka;au tidak kita menanamkan rasa cinta kita kepada Rasulullah, mari kita hidupkan kembali sunnah-sunnah Rasulullah dan menjadikan amal bagi kita,” ujarnya.

Menurutnya, kesuksesan sesungguhnya adalah kesuksesan di hari akhirat maka pemimpin-pemimpin harus menjadikan jabatannya sebagai jalan menuju syurga. Dengan adanya kekuatan dan jabatan, katanya, untuk dapat mengubah generasi-generasi kearah yang lebih baik dan menghilangkan kemungkaran.

“Hidayah adalah hadiah yang tersembunyi, kewajiban kita adalah selalu melakukan hal-hal yang baik untuk mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Harus meninggalkan keburukan-keburukan untuk menjaga generasi. Hati kita kotor karena maksiat, membersihkan hati dengan memperbanyak zikir menyebut nama Allah SWT,” tutup Abiya. [Rajali Samidan]

Related posts