Petani padi di Matangkuli kesulitan dapatkan pupuk

Perluasan cetak sawah baru di Aceh Selatan seluas 613,2 hektare
Ilustrasi. (Republika)

Lhokseumawe (KANALACEH.COM) – Petani padi di Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, kesulitan untuk mendapatkan pupuk, sedangkan tanaman sedang membutuhkan asupan unsur hara.

Petani di Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matang Kuli, Haris Maulana, Sabtu (14/1) mengatakan, pupuk sangat susah didapatkan dalam kurun seminggu terakhir.

“Sudah seminggu ini pupuk sangat susah didapatkan. Meskipun ada, tetapi harganya sangat mahal. Pupuk Urea saja harganya berkisar antara Rp 2.500 sampai dengan Rp 3.000 per kilogram,” ucap Haris.

Petani sangat membutuhkan pupuk, sehingga tetap membeli meskipun dengan harga tinggi dikecamatan lain supaya tanaman dapat segera diberi pupuk.

Sekarang persawahan sudah selesai musim tanam, sehingga tanaman yang baru ditanami membutuhkan asupan pupuk dengan segera untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.

Persawahan di Kecamatan Matang Kuli sangat luas. Sebagian besar warga menggantungkan hidup dari hasil pertanian padi.

Pihaknya sangat mengharapkan pemrintah  dan pihak terkait, mengawasi distribusi pupuk bersubsidi dengan baik. Begitu juga dengan tingkat kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani, harus diseusaikan dengan luasan lahan, tingkat kebutuhan dan lain sebagainya.

“Sekarang tingkat kebutuhan pupuk sangat tinggi bagi petani. hal itu selain dipengaruhi oleh perluasan lahan pertanian, bertambahnya musim tanam karena baiknya jaringan irigasi serta semakin pahamnya petani terhadap teknik pertanian. Oleh karena itu, pemerintah menyesuaikan jumlah pupuk bersubsidi dengan fakta-fakta tersebut,” katanya. [Antara]

Related posts