Nasaruddin beri solusi pengentasan kemiskinan di Rakerwil Muhammadiyah

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Calon Wakil Gubernur Aceh, Nasaruddin menyampaikan beberapa solusi untuk mengentaskan kemiskinan ketika didaulat menjadi pemateri pada rapat Kerja Wilayah Muhammadiyah se-Aceh, Sabtu (14/1) di Banda Aceh.

Nasaruddin menyebutkan bedasarkan data BPS Aceh, angka kemiskinan di Aceh tahun 2016 adalah 16,43 persen. Selama beberapa tahun terakhir angka kemiskinan di Aceh mengalami tren penurunan.

“Kantong kemiskinan di Aceh berada di pedalaman disebabkan minimnya infrastruktur jalan dan jembatan, kemudian Nelayan yang belum mandiri karena masih terikat dengan pemilik modal dan Petani yang masih terbatas sarana pendukung berupa irigasi dan modal usaha,” ungkap Nasaruddin.

Untuk mengurangi kemiskinan, Cawagub pasangan Zaini Abdullah ini mengatakan diperlukan pembangunan dan peningkatan jalan-jalan dan jembatan di daerah pedalaman Aceh, seperti di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Barat Daya, Nagan Raya dan Kabupaten lainnya.

“Program ini akan dapat mendorong masyarakat mengembangkan usaha tani karena membaiknya pasar atau harga komoditi pertanian,” katanya.

Berikutnya Nasaruddin mengatakan perlu memberikan perhatian khusus kepada Nelayan, dalam bentuk bantuan peralatan tangkap, modal kerja dan peningkatan keterampilan. Hal ini akan berpengaruh kepada peningkatan pendapatan Nelayan.

Selanjutnya, pembangunan jaringan irigasi sampai ke petakan sawah yang memungkinkan petani dapat memanfaatkan lahan sawahnya secara maksimal bukan saja untuk komoditi padi, tetapi bisa didiversifikasikan dengan komoditi lain seperti palawija, sayuran, ikan dan ternak, ini akan berdampak kepada peningkatan pendapatan petani sawah.

Pembangunan industri pengolahan hasil komoditi yang dihasilkan di Aceh baik tanaman, ternak dan ikan menurut Nasaruddin perlu dilakukan pengolahannya di Aceh dengan tidak lagi dijual dalam bentuk mentah ke luar daerah.

Nasaruddin merinci beberapa industri pengolahan hasil (agro industri) yang perlu dikembangkan di Aceh antara lain industri Ban (mobil, sepeda motor, sepeda) dengan bahan baku karet, didirikan di wilayah barat-selatan dan utara-timur Aceh.

Industri sabun, minyak goreng, bio disel dengan bahan baku CPO juga di barat-selatan dan utara-timur Aceh. Industri saos tomat, saos cabe di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Industri pengalengan ikan Aceh Besar dan beberapa kabupaten wilayah barat-selatan dan utara-timur. Industri pakan ikan dan pakan ternak dengan bahan baku utama jagung di Aceh Tenggara dan berbagai industri lainnya sesuai potensi masing-masing daerah.

Manfaat yang dirasakan dengan hidupnya berbagai industri pengolahan Agro Industri tersebut adalah stabilnya harga hasil pertanian rakyat, peningkatan nilai tambah produk disertai dengan terbukanya lapangan kerja baru di Aceh yang dapat menampung tenaga kerja lokal.

“Dengan demikian maka angka pengangguran dan kemiskinan akan menurun dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat,” pungkas Nasaruddin. [Aidil/rel]

Related posts