FPI Aceh pertanyakan makna dari isi pidato Megawati

Massa FPI Aceh menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor DPR Aceh, Jumat (20/1), mereka meminta agar Megawati ditangkap dan segera mencopot Kapolda Jawa Barat. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Front Pembela Islam (FPI) Aceh menilai Megawati Soekarno Putri telah melawan konsep-konsep ketuhanan, sebagaimana isi pidatonya pada HUT PDI ke 44 lalu yang seolah tidak percaya dengan dunia akhirat.

Ketua FPI Aceh, Tgk Muslim At-tahiri mengatakan, pihaknya mempertanyakan isi pidato tersebut. Pasalnya, kata dia, isi pidato itu menyebutkan seperti surga dan neraka hanyalah ramalan.

“yang tidak percaya surga, neraka dan dunia akhirat itukan paham komunis. Sedangkan negara kita menentang paham tersebut,” katanya pada wartawan usai menggelar aksi di halaman kantor DPR Aceh, Jumat (20/1).

Sebenarnya, lanjutnya, dunia akhirat itu bukanlah ramalan. Itu juga sudah ada pada rukun iman sebagai pedoman umat islam. Ia berpendapat, bila menurut Megawati itu ramalan, secara jelas ia telah menistakan agama islam karena tidak percaya rukun iman.

Padahal dalam Pancasila sudah jelas, dalam sila pertama berbunyi ketuhanan yang Maha Esa. Artinya, katanya, mayoritas orang yang ada di Indonesia ini berketuhanan.

Kemudian ia mempertanyakan siapa yang membuat teks pidato itu, harus mengklarifikasi isinya yang tidak sesuai dengan ajaran Agama. Untuk itu ia mendesak agar Presiden kelima Indonesia itu segera meminta maaf kepada masyarakat. “Kita desak Megawati untuk minta maaf pada umat islam. Khususnya meralat teks pidato tersebut,” ungkapnya.

Ia menilai, apabila ini tidak diproses secara hukum akan berakibat fatal bagi jalannya ummat beragama. Sehingga ulama-ulama tidak lagi dihargai akibat isi pidato Megawati tersebut. Apalagi itu sudah tersebar ke penjuru Indonesia.

Adapun penggalan isu Pidato Megawati yang menyulut amarah umat islam tersebut ialah, “para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa “self fulfilling prophecy”, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya,”

Disamping itu, FPI Aceh juga mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Jawa Barat yang sudah membiarkan kelompok binaannya menyerang massa FPI yang saat itu mengawal pemeriksaan Habib Rizieq. [Randi]

Related posts