BI: Kenaikan BBM seharusnya saat inflasi rendah

Pertamina jamin persediaan BBM di Aceh
Ilustrasi - BBM. (Okezone)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pertamina telah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi pada awal tahun ini, kenaikan ini dipicu dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia.

Harga minyak mentah sempat melonjak tinggi, seiring dengan adanya kesepakatan untuk membatasi output produksi.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, mengenai rencana kenaikan BBM non subsidi pada April mendatang seharusnya dilakukan saat harga komoditas turun yang akan menekan inflasi.

“Sebaiknya penyesuaian harga saat inflasi rendah,” ungkapnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (27/1).

Seperti diketahui, dilihat dari rata-rata kenaikan Mean of Plats Singapore (MOPS) yang menjadi patokan keekonomian harga BBM dari Desember 2016-Januari 2017 sebesar 6,2-6,8%, Pertamina sebelumnya telah menaikkan harga bahan bakar nonsubsidi/bahan bakar khusus (BBK) jenis pertamax, pertamax plus, pertalite, pertamina dex, pertamax turbo.

Namun, kenaikan harga diputuskan hanya Rp300 per liter dari seharusnya mencapai Rp500 per liter dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi.

Demikian pula dengan BBM bersubsidi, keputusan soal naik tidaknya harga pasti dengan mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat. [Okezone]

Related posts