Mendagri sebut Aceh masih rawan setelah Pilkada

Pemerintah akan Reformasi struktur perangkat desa
Mendagri, Tjahjo Kumolo. (Antara)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Meski proses pilkada serentak pada 15 Februari lalu telah berlangsung, sejumlah daerah masih terbilang rawan. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut Aceh, Tolikara, dan Jayapura masih harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah dan aparat keamanan karena masih terbilang rawan.

“Secara prinsip pilkada ini yang diamankan oleh Kepolisian terpadu dengan TNI dan BIN aman. Tapi, perhitungan suara di samping Aceh kemudian Tolikara, dan Jayapura perlu dicermati,” ujarnya seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi II di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).

Tjahjo menyebut hasil perhitungan di tiga wilayah itu masih menuai pro dan kontra. Sebab, perbedaan atau selisih perhitungan masih sangat sengit sehingga bisa menimbulkan sengketa. Bukan tidak mungkin sengketa hasil pilkada ini akan menimbulkan ketegangan dan berujung konfilik. Ia mencontohkan perhitungan suara di Aceh yang memasuki tahap keputusan perhitungan suara.

Oleh sebab itu, Tjahjo menilai aparat harus terus bersiaga untuk mengantisipasi adanya ancaman keamanan di Aceh, Tolikara, dan Jayapura baik saat ini maupun setelah perhitungan selesai.

“Kami juga minta kepolisian untuk melakukan pengamanan terpadu di tiga daerah tadi untuk dicermati paska perhitungan suara,” ujarnya.

Selain tiga daerah itu, Tjahjo menyebut daerah-daerah lain sudah relatif aman. Misalnya, Pilgub DKI Jakarta di mana akan berlangsung pemilihan putaran kedua. Ia menjamin bahwa Pilgub DKI Jakarta tidak memiliki risiko konflik.

Hari ini, Mendagri mengikuti rapat gelar pendapat dengan Komisi II DPR. Kemendagri menyampaikan evaluasi atas pelaksanaan pilkada serentak serta penjelasan atas keputusan pemerintah yang belum memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama. [Kumparan]

Related posts