Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pertemuan dua pentolan eks-GAM yang juga keduanya sebagai calon gubernur Aceh periode 2017-2022 mendapat perhatian serius bagi kalangan pengamat politik di Aceh.
Sebab, setelah berlangsungnya pilkada 15 februari lalu, masing-masing kedua belah pihak saling klaim telah meraup perolehan suara tertinggi di Aceh yang memiliki daftar pemilih tetap sebanyak 3 juta lebih.
Akibatnya, tensi politik dari masing-masing timses juga masyarakat menjadi tinggi, akibat klaim tersebut. Namun situasi yang tadinya memanas diharapkan bisa mendingin karena kebijaksanaan Muzakir Manaf dan Irwandi Yusuf mau bertemu. Pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada berpendapat, pertemuan antara tokoh politik Aceh tersebut setidaknya dapat meredam situasi.
“Itukan sangat luar biasa dampaknya bagi pendukung kedua belah pihak, punya pengaruh di masyarakat dan mampu meredam gejolak di akar rumput,” katanya saat dihubungi kanalaceh.com, Rabu (22/2) malam.
Lanjutnya, pertemuan itu juga bagian dari bentuk rekonsiliasi secara tersirat untuk mempertahankan kedamaian dan keamanan di Aceh. Menurutnya, pertemuan tersebut bisa menjadi contoh yang baik bagi generasi kedepan untuk lebih mementingkan perdamaian.
“Mereka sadar, mereka bagian dari konflik politik saat ini. Tapi, Kebijaksanaan mereka untuk mau bertemu bisa menjadi contoh bagi generasi mendatang dan masyarakat banyak,” ujar Aryos Nivada yang juga Penulis buku Rekam Jejak Pemilu 2014 ini.
Sebelumnya, beredar foto Muzakir Manaf dan Irwandi Yusuf di jejaring media sosial. Dalam foto tersebut tampak keduanya begitu akrab menyantap makanan yang sudah dihidangkan. Kemudian kedunya juga berjabat tangan dengan salam komando. [Randi]
