Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sepanjang tahun 2016 hingga 2017, sebanyak 3 warga di Aceh meninggal dunia akibat penyakit difteri.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif menjelaskan tingginya kasus virus difteri yang terjadi di Aceh, salah satunya jare.a sistem imunisasi dasar di provinsi ini masih sangat rendah.
Upaya yang telah dilakukan pihak Dinas Kesehatan untuk mencegah penularan wabah difteri tersebut, diantaranya dengan melakukan penyuntikan terhadap kawasan yang salah satu warganya terpapar difteri, hal ini dimaksud agar penularannya tidak meluas.
Contohnya, kata Hanif, jika di suatu desa A, terdapat satu warganya yang terjangkit difteri, maka seluruh warganya mesti dilakukan imunisasi dan penyuntikan anti difteri, dan pemberian obat profilaksis.
Sementara, warga yang terjangkit virus tersebut, akan ditangani secara khusus di ruang isolasi, dan dengan penanganan di rumah sakit khusus penanganan khusus. “Dan seluruh keluarga korban juga akan kita suntik dan imunisasi,” tukasnya.
Karena itu, pinta Hanif, jika warga menemui atau mendapati gejala penyakit pada anggota keluarganya, seperti demam tunggi, susah bernafas, dan pada bagian mulut atau mukosa muncul warna keabuan dan putih, untuk segera membawa ke Puskesmas atau rumah sakit guna dilakukan perawatan intensif.
“Penyebaran wabah difteri ini sangat cepat, karena mediumnya adalah udara,” sebutnya. [Saky]