Irwan Djohan pimpin delegasi kesenian Aceh ke Berlin

Irwan Djohan pimpin delegasi kesenian Aceh ke Berlin
Wakil Ketua DPRA yang juga koordinator Komisi VII DPRA.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Menyadari semakin tingginya pendapatan negara dari sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata RI tahun ini kembali mengirim delegasi kesenian dan perdagangan ke ajang Internationale Tourismus-Borse (ITB) yang berlangsung pada Rabu (8/3) hingga Minggu (12/3) di kota Berlin, Jerman.

Delegasi Indonesia akan dipimpin langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dengan melibatkan ratusan seniman dan pelaku industri pariwisata dari berbagai provinsi, di antaranya Papua, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Aceh.

Wakil Ketua II DPRA Teuku Irwan Djohan yang merupakan koordinator Komisi VII DPRA yang membidangi sektor kebudayaan dan pariwisata, secara resmi diminta oleh Kementerian Pariwisata RI melalui Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Nia Niscaya SH MBA, untuk memimpin delegasi Aceh ke ITB Berlin 2017.

ITB Berlin, kata Irwan Djohan, adalah pasar pariwisata terbesar di dunia yang berlangsung setiap tahun selama sepekan di bulan Maret. Diikuti lebih dari 187 negara, diliput sekitar 10.000 jurnalis lokal dan 2000 jurnalis internasional, serta dihadiri lebih 120.000 pengunjung, baik pembeli maupun penjual.

Pada tahun 2016 lalu, penampilan Indonesia dengan slogan “Wonderful Indonesia” menjadi juara di Berlin, mengalahkan Korea Selatan dan India.

Keikutsertaan Indonesia di ajang ITB Berlin ini, adalah agenda rutin tahunan, tapi untuk Aceh baru tahun ini bisa ikut.

“Sebenarnya setiap tahun Aceh diundang Kementerian Pariwisata untuk ikut, tapi tidak tersedia anggaran. Insya Allah tahun ini kita akan membawa empat orang seniman yang akan menampilkan tarian Aceh seperti Seudati, Saman, Rapai Geleng, dan Tari Guel,“ ujar Irwan Djohan.

Irwan menjelaskan, untuk mengikuti ITB Berlin 2017 ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh telah mendapat alokasi anggaran sejumlah Rp500 juta dalam APBA 2017.

Namun anggaran tersebut masih terlalu minim, sehingga Aceh hanya bisa membawa empat orang seniman untuk tampil selama lima hari di Berlin.

“Karena itu walaupun saya ikut sebagai pimpinan delegasi Aceh, saya berangkat memakai biaya pribadi, tanpa menggunakan satu rupiah pun uang APBA, baik untuk pengurusan visa, hotel dan pesawat. Sehingga anggaran yang ada bisa dimaksimalkan untuk membawa para seniman dan pendamping dari Disbudpar Aceh. Delegasi Aceh juga disertai Direktur Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Center Unsyiah Dr. Iskandarsyah Madjid,” kata Irwan.

Irwan menjelaskan, selain menampilkan kesenian, delegasi Aceh juga membawa brosur dan video wisata serta produk unggulan seperti kopi gayo.

“Tapi karena anggaran kita terbatas, baristanya nanti dibawa oleh Kementerian Pariwisata dari Jakarta,” ujarnya.

Keikutsertaan Aceh di ITB Berlin 2017 ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara ke Aceh. “Kita terus berupaya agar kebudayaan dan pariwisata Aceh lebih dikenal publik internasional, tidak cuma Bali, Lombok atau Jogjakarta. Karena sektor pariwisata berpotensi membuka keran investasi swasta, menambah lapangan kerja, meningkatkan ekspor dan mendorong investasi infrastruktur,” urai Irwan Djohan.

Saat ini, menurutnya, pariwisata adalah sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), devisa dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah.

“Ini juga sejalan dengan kebijakan nasional yang menempatkan pariwisata sebagai inti perekonomian Indonesia ke depan. Karena itu semua pihak harus mendukung program pariwisata untuk menuju target 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019,” demikian Irwan Djohan. [Aidil/rel]

Related posts