Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kompetisi Liga 2 Indonesia 2017 akan berlangsung. Namun, Persiraja yang sudah melakukan seleksi pemain, belum juga memiliki seorang pelatih. Alasannya, karena tim formatur belum menunjuk.
Sebelumnya, Akhyar Ilyas menjadi pelatih kepala di klub berjuluk Laskar Rencong -Persiraja. Prestasinya, terbilang sukses, karena diluar dugaan Persiraja melambung ke 16 besar ISC B. Namun, kendala dana jadi hambatan.
Meski berada di posisi ke-enam perolehan klasemen, namun, Persiraja Banda Aceh telah memastikan diri bertahan di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.
Di tengah keterbatasan anggaran, tim Persiraja tampil sangat mengejutkan. Apalagi, terhindar dari zona degradasi ke Liga Nusantara pasca menekuk PS Bintang Jaya dengan skor 3-1 di stadion Haji Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh.
Keberhasilan tim Persiraja tersebut tidak lepas dari peran Akhyar. Ia dinilai sebagai sosok penting yang membuat Persiraja tampil gemilang saat itu.
Debutnya sebagai pelatih kepala Persiraja cukup baik. Dimana, pada pertandingan pertama Persiraja di Divisi Utama Liga Indonesia 2014, berhasil menekuk PSMS Medan 1-0 di depan masyarakat Aceh, Stadion Haji Dimurthala.
Musim terakhir, Akhyar Ilyas bersama dua asistennya Wahyu AW dan Purwanto, tetap bekerja dengan semangat dan loyalitas tinggi demi satu misi, yakni membawa nama harum Persiraja Banda Aceh di kancah sepak bola nasional.
Akhyar Ilyas merupakan pelatih yang sudah merasakan pahit manis bersama klub Persiraja Banda Aceh. Salah satu anak asuhnya yang kini sudah berseragam Persijap Jepara, mengakui hal tersebut. “Saya sangat berharap bang Akhyar kembali melatih Persiraja. Saya yakin ia mampu berbuat lebih kali ini untuk Persiraja kalau manajemen sudah lebih baik. Dengan kondisi musim lalu aja, coach Akhyar bisa bawa tim hingga 16 besar,” kata Faumi Syahreza yang bermain untuk Persiraja tiga musim terakhir.
Menurutnya Akhyar merupakan sosok yang mampu membangun karakter tim dan mengoreksi pemain secara individu. Musim ini, jika kembali menjadi arsitek Persiraja, tentu tantangan akan lebih besar. Setidaknya finish di peringkat tiga klasemen akhir. Karena Liga 2 musim 2018, hanya akan menyisakan 24 tim dan persaingan akan lebih ketat. [Randi]
