Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Almarhum KH Ahmad Hasyim Muzadi bukan ulama asing di masyarakat Aceh. Selain dikenal sebagai negarawan, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menjadi jembatan penghubung antara ulama dengan pemerintah pusat di masa konflik.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Faisal Ali, menyebut kontribusi almarhum saat Aceh dilanda konflik cukup terasa. Salah satu penghubung antara ulama dengan pemerintah pusat saat itu adalah KH Hasyim Muzadi.
“Beliau terlibat dalam perdamaian dan pembangunan di Aceh,” kata Faisal Ali di Banda Aceh, Kamis (16/3).
Dikatakannya, almarhum juga sangat berperan saat Aceh menetapkan aturan pelaksanaan syariat Islam di Aceh pada 2002. Kala itu penetapan tersebut sempat mendapat kecaman dari sejumlah pihak. Namun, KH Hasyim Muzadi hadir untuk meluruskan bahwa syariat Islam adalah bagian dari unsur ke-Acehan.
Selain itu, pesantren Al Hikam di Depok dan Malang yang didirikan almarhum juga memberikan kesempatan beasiswa bagi anak-anak Aceh sejak lama. Yayasan yang disebut oleh Hasyim Muzadi sebagai pesantren mahasiwa menurut Faisal, hingga kini terus menampung anak Aceh untuk mendapat ilmu agama.
Sekadar diketahui salah satu tokoh ulama Indonesia, KH Ahmad Hasyim Muzadi meninggal dunia pada pukul 06.15 WIB. Jenazah akan diberangkatkan ke pesantren Al Hikam Depok dari Malang usai salat zuhur. [Okeone]