Partai Anti-Islam kalah di Pemilu Belanda

Partai Anti-Islam kalah di Pemilu Belanda
Politisi Belanda anti Islam, Geert Wilders. (Reuters)

Den Haag (KANALACEH.COM) – Partai untuk Kebebasan (PVV) yang anti-Islam – yang tadinya diperkirakan bakal menang besar di Pemilu Belanda Rabu (15/3) ternyata hanya meraih 18 persen suara. Sedangkan partai pendukung Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan parlemen.

Padahal Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) pimpinan Rutte telah kehilangan beberapa kursi dalam pemilu sebelumnya.

Dalam pemilu ini, mereka sempat diperkirakan makin terpuruk akibat dukungan beralih kepada PVV yang dipimpin Geert Wilders. Namun hasilnya ternyata menunjukkan sebaliknya.

Hasil awal menunjukkan PM Mark Rutte memenangkan 31 dari 150 kursi di parlemen. Sementara itu, PVV hanya meraih 19 kursi. Begitu juga dengan Partai Kristen Demokrat dan D66.

Sebelumnya, PVV unggul jauh dalam jajak pendapat, namun dukungan untuk mereka memudar dalam beberapa hari terakhir. Dalam penghitungan sementara, hingga Kamis pagi waktu setempat, 16 Maret 2017, VVD hanya memperoleh 17,8 persen.

“Hari ini adalah pesta demokrasi. Rakyat Belanda mampu membuktikan untuk menolak populisme yang salah,” ujar PM Rutte merujuk pada partai populis PVV Geert Wilders, seperti dilansir dari BBC.

Dengan jumlah suara mencapai 97 persen, VVD telah memenangkan 33 dari 150 kursi dan kehilangan delapan kursi dari parlemen sebelumnya.

PVV berada di urutan kedua dengan 20 kursi bersama Partai Kristen Demokrat (CDA). Sedangkan partai liberal D66 berada di belakangnya dengan 19 kursi.

Partai Kiri Hijau juga bernasib serupa dengan Wilders. Mereka hanya mendapat 14 kursi, sebuah peningkatan dari angka sebelumnya, 10.

Partai Buruh (PvdA), partai junior dalam koalisi pemerintahan, menderita kekalahan bersejarah dengan memenangkan sembilan kursi, kehilangan 29 kursi.

Jumlah suara tertinggi adalah 80,2 persen. Angka ini disinyalir menjadi angka tertinggi selama 30 tahun terakhir. Analis mengatakan, hasil ini dapat menjadi keuntungan bagi pro-Uni Eropa dan partai-partai liberal.

“Kami ingin tetap bertahan untuk apa yang kami yakini, yaitu keamanan, kestabilan dan kemakmuran,” kata Rutte. [Viva]

Related posts