Pendidikan sejarah di sekolah dinilai diajarkan hanya sepenggal

Peneliti: Pendidikan Sejarah saat ini di anggap pembutaan generasi
Peneliti sejarah dan Kebudayaan Aceh, Taqiyuddin Muhammad. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peneliti sejarah dan Kebudayaan Aceh, Taqiyuddin Muhammad menilai saat ini pendidikan sejarah yang terapkan dan diajarkan dalam dunia pendidikan hanyalah perjalanan sejarah singkat.

Hal tersebut dikatakannya saat saat konferensi pers terkait Batu Nisan Aceh yang akan didaftarkan di UNESCO di Museum Aceh, Banda Aceh, Senin (20/3).

“Dalam pendidikan sejarah kita disingkatkan yang seharusnya perjalanan sejarah sangat panjang sebelumnya jauh sebelumnya, tapi yang diajarkan hanya pahlawan-pahlawan nasional ini,” kata Taqiyuddin.

Menurutnya jika yang diajarkan terus menerus tentang sejarah yang singkat, maka kedepan generasi akan menyebabkan pemotongan sejerah. “Saya kira Ini pembutaan sejarah untuk generasi,” ujarnya.

Bukan hanya itu tambah Taqiyuddin, dirinya juga sangat kecewa saat ini. Sebab, dalam buku pendidikan hanya sedikit penjelasan tentang sejarah Islam.

“Konsumsi dalam buku pendidikan sejarah banyak sejarah Maja pahit dari pada sejarah Islam apalagi  sejarah Aceh yang cukup sedikit, satu atau dua lembar kertas,” ucapnya.

Maka dari itu dirinya berharap agar kedepan pendidikan di Indonesia tidak terjadi seperti itu.

“Saya pikir ini sangat di sayangkan, mari kedepan kita terus berjuang dalam hal pendidikan sejarah khususnya sejarah Aceh ini,” harapnya. [Fahzian Aldevan]

Related posts