BEM Aceh tolak Titik Nol Islam Nusantara di Barus

BEM Aceh tolak Titik Nol Islam Nusantara di Barus
(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang berada di Banda Aceh dan Aceh besar melakukan pertemuan khusus di salah satu cafe di Banda Aceh (28/3) malam. Meraka membahas persoalan tentang titik nol islam Nusantara yang sekarang menjadi polemik di kalangan mahasiswa dan masyarakat Aceh.

Dalam pernyataannya mereka meminta pemerintah Aceh meluruskan sejarah terkait titik nol peradaban islam yang dinilai kekeliruan dan pendangkalan sejarah yang dilakukan oleh presiden Jokowi.

Mereka juga menuntut pemerintah Aceh jangan hanya sibuk dengan urusan kelompok dan kepentingan pribadi saja dan berharap agar pemerintah pusat dapat menjaga stabilitas dan kondisi keamanan Indonesia agar tidak menimbulkan perpecahan sesama umat Islam.

Perwakilan dari BEM Uin Arraniry, Misran mengatakan bila ini tidak diluruskan oleh pemerintah, pihaknya dengan membawa mehasiswa se Aceh akan menggelar aksi besar-besaran atas peresmian tugu titik nol yang dilakukan​ beberapa waktu yang lalu. “Ini merupakan bagian dari kepanikan pemerintah untuk pengalihan isu pusat yang hari ini menjadi rancu,” katanya lewat rilis yang diterima, Rabu (29/3).

Ia menambahkan, dalam penentuan titik nol tersebut, pemeritah pusat tanpa ada kordinasi dengan pemerintah Aceh mengenai daerah mana yang terlebih dahulu dimasuki Islam.

Menurut Misran, dalam sejarah awal masuknya islam ke Indonesia dari pesisir pantai Utara Aceh yaitu Pase tapatnya pada masa kerajaan Samudra Pasai. Dimana kerajaan itulah yang menyebarkan Islam ke Nusantara hingga sebagian malaya.

“Ada batu nisan Islam di Aceh yang juga baru ditemukan tepat nya di lamuri yang wafatnya pada tahun 1007 Masehi dan itu merupakan bukti sejarah bukan dongeng belaka,” ujarnya. [Randi/rel]

Related posts