Nelayan sebut pelabuhan Pulo Aceh rusak kawasan konservasi

Nelayan sebut pelabuhan Pulo Aceh rusak kawasan konservasi
Ilustrasi. (hikayatbanda.com)

Jantho (KANALACEH.COM) – Para nelayan menuding pembangunan Pelabuhan Perikanan Pulo Aceh di Gampong (desa) Gugop, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, yang dikerjakan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) merusak kawasan konservasi.

“Pelabuhan ini sudah mulai dikerjakan sejak tahun 2011 dan lokasi pembangunannya merusak kawasan konservasi,” kata nelayan Pulo Aceh Muslim di Gampong Gugop, belum lama ini.

Nelayan tadi menyampaikan, sebelum dimulai pembangunan Pelabuhan Perikanan Pulo Aceh, nelayan di kepulauan provinsi paling ujung barat sumatera itu hanya melaut di sekitar teluk, tapi setelah pembangunan  harus melaut keluar dari teluk.

“Dulu nelayan hanya melaut di dalam teluk dan tepatnya sekitar di lokasi pembangunan Pelabuhan Perikanan Pulo Aceh yang dikerjakan BPKS itu,” kata nelayan yang mengaku sering memancing di lokasi tersebut.

Menurutnya, area pembangunan pelabuhan BPKS itu tidak hanya merusak biota laut, bahkan mengganggu mata pencarian warga, khususnya masyarakat nelayan.

“Nelayan pancing tradisional dulu melaut di sekitar Teluk Gugop sudah ada rezekinya dan biaya operasionalnya yang dikeluarkan sedikit. Sekarang nelayan harus melaut keluar teluk jarak tempuh sekitar dua mil, kadang ada rezeki dan kadang kala untuk bahan bakar saja tidak cukup,” akuinya.

Kemudian, nelayan lainnya Dahlan mengakui, keberadaan Pelabuhan Perikanan Pulo Aceh di Gampong Gugop belum dirasakan manfaatnya sampai sekarang oleh masyarakat nelayan, padahal pembangunannya sudah belangsung lima tahun lebih.

“Dulu katanya, Pelabuhan Perikanan Pulo Aceh yang bangun BPKS difungsikan untuk ekspor impor hasil perikanan dan katanya pelabuhan tersebut juga dilengkapi fasilitas pendingin ikan tapi sampai sekarang apa yang dibicara itu belum terwujud,” ujarnya.

Pantauan di Pelabuhan Perikanan Pulo Aceh terlihat sepi dan tidak ada satupun petugas jaga yang bisa dijumpai di area pelabuhan tersebut.

Pelabuhan yang dibangun disempedan pantai Gugop pun terlihat tidak ada perawatan, bahkan area pelabuhan itu terihat kumuh serta dipenuhi kotaran sapi.

Kemudian, dalam komplek pelabuhan tersebut terdapat empat gedung, tiga diantaranya tertutup dan satu lagi terbuka. keempat bangunan tersebut telihat sudah rusak parah serta tidak layak untuk ditempati lagi. [Antara]

Related posts