Pameran JKPI, Banda Aceh dapat penghargaan

Pameran JKPI, Banda Aceh dapat penghargaan

Denpasar (KANALACEH.COM) – Stand Kota Banda Aceh berhasil menyabet penghargaan sebagai Stand Teramai dan Terheboh dalam Pameran Kabupaten/Kota anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Lapangan Astina, Gianyar, Bali.

Selain Banda Aceh, stand milik Kota Bau-Bau dan Surakarta juga mendapat penghargaan yang sama dalam pameran yang digelar dalam rangka Rakernas JKPI VI. Total ada 67 stand yang ikut meramaikan pameran yang juga bertepatan dengan peringatan HUT Kabupaten Gianyar ke-246 tersebut.

Piagam penghargaan diserahkan oleh Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata kepada Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal pada acara welcome dinner bersama para peserta Rakernas JKPI yang berlangsung di Puri Gianyar, Senin (17/4) malam.

Kasubbag Advokasi dan Komunikasi Setda Banda Aceh Aulia R Putra yang ikut serta dalam delegasi Banda Aceh menyebutkan, selain memamerkan kopi Aceh dan beragam produk olahan makanan, stand Kota Banda Aceh juga menampilkan foto dan video yang menggambarkan sejarah Banda Aceh.

“Kita memajang foto-foto festival kopi dan seni budaya yang rutin digelar di Banda Aceh. Ada juga sejumlah foto before-after tsunami yang menjadi magnet bagi pengunjung. Mereka juga sangat tertarik dengan pakaian adat Aceh yang dikenakan oleh Duta Wisata kita,” ungkapnya.

Sementara itu pada Selasa (18/4) pagi, Rakernas JKPI VI resmi dibuka oleh Ketua Dewan Pembina Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) Hasyim Jayahadikusumo di Balai Budaya Kota Gianyar. Adapun tema yang diusung yakni “Pusaka Budaya, Alam dan Saujana untuk Peradaban”.

Pada kesempatan itu juga diserahkan SK kepada anggota baru JKPI yaitu Kutai Kertanegara, Sambas, Sumbawa, Probolingga, Muna, dan Buton Utara.

Ia menambahkan, Rakernas JKPI VI dihadiri oleh seluruh anggotanya yang berjumlah 58 kabupaten/kota. Para kepala daerah yang hadir antara lain Bupati Halmahera Barat, Wali Kota Banjarmasin, Bupati Gianyar, Bupati Muna, Wali Kota Banda Aceh, Wali Kota Bau-Bau, Wali Kota Surakarta, Wali Kota Ternate, dan Bupati Kutai Kertanegara.

“JKPI sendiri merupakan wadah koordinasi antar kabupaten/kota pusaka di Indonesia. Pada awal berdirinya di Solo tahun 2008, jumlah anggota JKPI hanya 10 kabupaten/kota. Tujuan JKPI adalah untuk membangun kerja sama dan komunikasi agar kawasan kabupaten/kota yang menjadi anggota JKPI dapat terjaga kelestariannya,” pungkasnya. [Aidil/rel]

Related posts