Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Setelah berjumpa dengan Ketua DPRA, Tgk Muharuddin dan ketua Banleg DPRA, Iskandar Al-Farlaky, tim aktivis Aceh Selamatkan Asrama Meuligoe Iskandar Muda Aceh-Jogja terus mencoba menggalang dukungan dari seluruh stakeholder Aceh.
Hal ini untuk memberikan advokasi hukum bagi mahasiswa penghuni Asrama Mahasiswa Aceh Sultan Iskandar muda Yogyakarta.
Sebab itu, aktivis Aceh yang tergabung dalam Gerakan Peduli Asrama Aceh-Jogja pada Rabu (26/4) kemarin menjumpai Wali Nanggroe Aceh, YM Malik Mahmud Al-Haytar di Meuligoe wali Nanggroe Aceh, Lampeuneurut, Aceh Besar.
Dalam pertemuan tersebut, Tuanku Muhammad selaku koordinator Tim aktivis Aceh menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah untuk meminta dukungan dan bantuan kepada Wali Nanggroe guna menyelematkan Asrama Iskandar Muda Jogjakarta.
“Meskipun kami tidak sedang kuliah di Jogja tapi kami memandang bahwa perkara ini bukan menyelematkan Asrama Ponco saja tapi juga marwah dan martabat rakyat Aceh. Jika asrama ponco ini gagal dipertahankan maka bisa saja asrama-asrama lain hilang. Dan marwah Aceh bisa dengan mudah diinjak-injak,” ucap Tuanku.
Hifjir mewakili penghuni Asrama Ponco dikesempatan itu menceritakan seluruh kronologi kejadian ini mulai dari awal gugatan tahun 2013 sampai dengan proses yang terjadi sekarang ini.
Adapun YM Malik Mahmud Al-Haytar di hadapan para alumni mahasiswa Jogja, mahasiswa, tim aktivis Aceh menyatakan akan siap turun untuk menyelamatkan Asrama Iskandar Muda Aceh-Jogja.
“Saya akan mencoba menyurati dan menjumpai Sultan Jogja. Sekitaran tahun 2012 sudah pernah saya sampaikan permasalahan ini sama Sultan Jogja,” kata Malik Mahmud.
Disamping itu Wali Nanggroe juga akan menghubungi Pemerintah Aceh dan DPRA untuk sama-sama duduk membahas permasalahan ini. [Aidil/rel]