TTG di Aceh Selatan, inovasi mesin tetas telur full otomatis bikin Dandim tertarik

TTG di Aceh Selatan, inovasi mesin tetas telur full otomatis bikin Dandim tertarik
Samidan memperlihatkan mesin tetas telur full otomatis kepada Dandim 0107/Aceh Selatan, Letkol Kav Hary Mulyanto. (Ist)

Tapaktuan (KANALACEH.COM) – Dalam rangka gelar Tekhnologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Aceh ke-XII tahun 2017, Kabupaten Aceh Besar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Gampong (DPMG) menampilkan inovasi mesin tetas telur full otomatis dan alat pemisah kuning telur otomatis yang digelar pada stan pameran Taman Pala Indah II, Aceh Selatan, Minggu (30/4).

Ada yang istimewa dalam gelar TTG yang ditampilkan oleh DPMG Aceh Besar tersebut, selain meraih juara unggulan III juga menarik perhatian Dandim 0107/Aceh Selatan, Letkol Kav Hary Mulyanto yang saat ini sedang giat mengembangkan budidaya unggas seperti bebek peking dan ayam potong.

Terlihat, setelah selesai acara penutupan TTG ke-XII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-45 serta Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-14, Letkol Kav Hary Mulyanto langsung mendatangi stan pameran TTG Aceh Besar didampingi Kabid TTG Aceh Besar Farhan, Asisten I Kabupaten Erwiandi, dan Kabag Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan, H Zulkarnain.

Kedatangan Hary Mulyanto tersebut disambut oleh inovator TTG mesin penetas telur full otomatis digital, Samidan yang mempresentasikan cara kerja alat yang ia ciptakan tersebut.

“Keunggulan mesin Otomatis ini memiliki pengatur suhu dan kelembaban pada thermostat digital , setting timer digital, rak roller full aluminium dan teropong telur led,” jelas Samidan kepada Hary.

Samidan melanjutkan, langkah-langkahnya hidupkan terlebih dahulu mesin, lalu isi bak dengan 3/4 air bersih, mesin di setel suhunya dan kelembaban kemudian stabilkan kondisinya selama 3 jam.

Telur yang akan ditetas, tata pada rak almunium dengan posisi tidur layaknya telur dieram secara alami, terakhir suhu dikontrol kembali hingga stabil dengan memperhatikan layar display thermostat.

Mendengarkan presentase tersebut, Hary Mulyanto terlihat antusias dan berkeinginan menggunakan mesin tersebut.

“Selama ini saya ambil unggas dari Medan, di perjalanan banyak yang mati, kalau cara ini lebih efektif maka saya akan pertimbangkan,” tutup Hary. [Aidil/rel]

Related posts