26.675 Siswa Madrasah Tsanawiyah di Aceh Ikut Ujian Nasional

Tinjau UNBK, Gubernur: Peringkat Aceh harus lebih baik dari tahun lalu
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Laisani saat meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA 3 Banda Aceh, Senin (10/4). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Sebanyak 26.675 siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dari 408 Madrasah di seluruh Aceh mengikuti Ujian Nasional tahun 2017, Selasa, (2/5).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, M. Daud Pakeh, saat meninjau pelaksaan UN SMP/MTS bersama Sekda Aceh dan Kadis Pendidikan Aceh di MTsN 4 Banda Aceh.

“Berdasarkan data yang terhimpun, jumlah total Pelaksana UN tahun ini adalah 408 madrasah, baik MTs Negeri maupun Swasta dengan jumlah peserta seluruhnya 26.675 siswa,” ujar Kakanwil.

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa Pelaksanaan Ujian Nasional jenjang MTs/SMP tahun 2017 dilaksanakan dengan dua metode, yaitu Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP), dimulai sejak 2, 4 Mei dan 8 Mei 2017.

Daud Pakeh juga menjelaskan pada tahun ini 96 Madrasah Tsanawiyah di Aceh mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer dengan jumlah peserta 4.721 siswa, dan sisanya 312 Madrasah melaksanakan UNKP dengan jumlah peserta ujian 20.954 siswa.

“Pelaksana UNBK tingkat MTs tahun 2017 di Provinsi Aceh mencapai 39%, selebihnya menggunakan metode UNKP,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Kakanwil mengajak Masyarakat luas, khususnya guru, murid serta orang tua untuk menyukseskan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang berintegritas dan jujur.

“Laksanakan UN secara jujur, kita bukan mencari nilai tinggi, tapi manusia jujur pemimpin bangsa masa depan,” harapnya.

Sementara Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Aceh, Muntasyir, mengatakan untuk memastikan pelaksanaan Ujian Nasional berjalan secara jujur telah menurunkan Tim dari Kanwil Kemenag Aceh ke seluruh Kabupaten/Kota.

Ia juga mengatakan bahwa Kakanwil akan memberikan sanksi tegas apabila terdapat Madrasah yang tidak jujur dalam pelaksanaan UN.

“Kakanwil berkomitmen akan mencopot Kepala Madrasah yang ikut membantu kecurangan dalam pelaksanaan UN tahun ini,” ujar Muntasyir. [Fahzian Aldevan]

Related posts