IHSG ditutup kokoh saat bursa Cina ke posisi terendah

IHSG ditutup menghijau sendirian di tengah kejatuhan bursa Asia
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Sindo Photo)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ditutup kokoh, meski sempat tergelincir dalam sesi pembukaan pagi tadi. Bursa saham Tanah Air berakhir ke level 5.683,38 dengan tambahan 13,93 poin atau 0,25%.

IHSG pada sesi pagi dibuka memerah ke level 5.669,01 usai kehilangan 0,43 poin yang setara dengan 0,01%, untuk kemudian bangkit di sesi siang menjadi 5.678,60 lewat tambahan 9,16 poin atau 0,16%. Sedangkan kemarin ditutup meningkat 22,07 poin atau 0,39% menjadi 5.669,44.

Sektor saham dalam negeri secara keseluruhan pada perdagangan sore ini ditutup positif dengan sektor properti yang mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,43% diikuti konsumen meningkat 1,06%. Pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan yang turun 1,64%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,10 triliun dengan 11,10 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing sebesar Rp837,8 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,49 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,32 triliun. Tercatat sebesar 161 saham menguat, 177 melemah dan 131 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp3.400 menjadi Rp71.400, PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) melonjak Rp90 ke posisi Rp2.180 dan PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) bertambah Rp65 menjadi Rp1.410.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) kehilangan Rp180 menjadi Rp2.050, PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyusut Rp120 menjadi Rp4.300 serta PT Astra International Tbk. (ASII) anjlok Rp100 ke level Rp8.700.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (5/5) pasar saham Asia jatuh untuk hari ketiga beruntun saat komoditas mengalami kejatuhan, dan bursa saham China berada pada posisi terendah dalam tiga bulan.

Bursa saham Asia menyusut seiring pelemahan komoditas untuk menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan perekonomian global.

Sementara menurut CNBC pada perdagangan sore ini, indeks bursa Australia berakhir turun 0,68% atau setara dengan 39,77 poin di level 5836.60. Hal ini dipengaruhi anjloknya beberapa saham unggulan saat Rio Tinto kehilangan 2,01%, Fortescue turun 3,02% dan BHP Billiton anjlok 2,67%.

Mayoritas bursa utama Asia kehilangan pijakan saat investor masih menunggu data payrolls nonfarm Amerika Serikat (AS) ketika harga komoditas lebih rendah dalam sesi sebelumnya. Indeks Hang Seng di Hong Kong juga mengalami tekanan setelah kehilangan 0,68% atau 39,77 poin menjadi 5836.60.

Pada bursa saham di daratan China, komposit Shanghai menyusut 0,78% atau 24,33 poin ke posisi 3.103,04 dan komposit Shenzhen berkurang 23,57 poin yang setara dengan 1,24% untuk ditutup pada level 1872.79. Sedangkan bursa saham di Jepang dan Korea Selatan ditutup karena liburan anak. [Sindonews]

Related posts