Jokowi: Kalau tidak ada petani kita makan apa?

Jokowi akhirnya tahu apa Hokage dan Konoha
Presiden Joko Widodo membuka acara Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (PENAS KTNA) XV di Aceh, Sabtu (6/5) sekira pukul 11.55 WIB di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya Banda Aceh. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV, Sabtu (6/5) sekira pukul 11.55 WIB di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.

Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan vedug oleh Jokowi sebanyak tiga kali yang didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Wali Nanggroe Aceh, PYM Malik Mahmud.

Jokowi mengatakan bahwa acara Penas KTNA ini memang sudah jauh-jauh hari dirinya menunggu. Pasalnya, acara itu, kata Jokowi, sangat berkaitan erat dengan masyarakat di Indonesia.

“Saya tungu-tunggu acara ini, supaya bertemu lansung dengan para nelayan dan petani,” kata mantan Walikota Solo dan manta Gubernur DKI Jakarta ini.

Ia juga menceritakan bahwa saat dirinya masih kecil, sering ia mendengar kata-kata tentang petani dan nelayan yang sangat ketergantungan dengan mereka.

“Sejak kecil dulu saya ingat kalau tidak ada petani kita mau makan apa, begitu juga dengan nelayan, kita mau makan ikan apa,” kata Jokowi yang hadir bersama istrinya, Iriana Jokowi.

Pada acara yang dihadiri 35.000 orang se Indonesia tersebut, Jokowi menegaskan agar bahan dari hasil pertanian Indonesia agar terus meningkat.

”Misalnya kopi, bukan hanya di Gayo tapi di daerah lain juga sangat bagus kenapa tidak kita lakukan dan Gayo menjadi contoh,” katanya

Selain itu Jokowi meminta kepada para petani dan nelayan jika sudah mendapatkan hasil yang baik agar tidak terlalu cepat gembira dan merasa puas, tetapi harus terus mencari cara memperbaiki hasil panen tersebut untuk lebih bagus ke depannya. [Fahzian Aldevan]

Related posts