Rupiah ditutup bertambah 35 poin, Euro melemah 0,4% terhadap USD

THR PNS cair pekan depan, gaji ke-13 awal Juli
Ilustrasi uang rupiah. (Sindonews)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan Senin (8/5), berakhir menguat. Mata uang NKRI didata Yahoo Finance ditutup naik 13 poin atau 0,09% ke level Rp13.312 per USD.

Pada penutupan pekan sebelumnya, rupiah berada di level Rp13.325 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level Rp13.297-Rp13.331 per USD.

Sementara itu, rupiah di indeks Bloomberg ditutup naik 35 poin atau 0,26% ke level Rp13.295 per USD. Sebelumnya pada awal perdagangan, rupiah dibuka di level Rp13.330 per USD, kemudian bergerak naik 5 poin atau 0,04% ke Rp13.325 pada pukul 09.00 WIB. Hari ini, rupiah diperdagangkan dengan kisaran Rp13.292-Rp13.338 per USD.

Data yang bersumber dari Limas, rupiah pada Senin ini ditutup di posisi Rp13.325 per USD, alias terapresiasi 40 poin dari penutupan pekan lalu di level Rp13.365 per USD.

Menguatnya rupiah karena faktor eksternal, dimana Bank Indonesia merilis data cadangan devisa per akhir April 2017 yang mencapai USD123,2 miliar. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Maret 2017 sebesar USD121,8 miliar.

Cadangan devisa ini sebagai gambaran ketahanan makro ekonomi dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara itu, mata uang euro berakhir lebih rendah pada Senin ini, setelah kemenangan politikus liberal Emmanuel Macron dalam pemilihan Presiden Prancis. Melansir dari Reuters, Senin (8/5), investor mengambil keuntungan dengan melepas euro setelah naik 3% pada pekan sebelumnya.

Kekhawatiran investor mereda atas kemenangan Macron dari pemimpin Partai Front Nasional Marine Le Pen. Dimana investor sebelumnya khawatir, kebijakan populis Le Pen untuk keluar dari Uni Eropa, bisa menyusul gencarnya proteksionisme di Barat, setelah Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat.

“Euro turun dari level tertinggi semalam setelah kemenangan Macron, dimana investor mengambil keuntungan dari itu,” ujar Jane Foley, ahli strategi mata uang di Rabobank London.

Semalam, euro sempat naik terhadap USD menjadi 1,1024, merupakan tertinggi sejak 9 November. Mata uang Uni Eropa ini juga menguat terhadap yen Jepang ke 124,58 yen, penguatan tertinggi selama satu tahun.

Usai kemenangan Macron dan aksi profit taking, euro turun 0,4% terhadap USD menjadi 1,0953 dan 0,6% menjadi 123,26 yen.

Namun lanjut Foley, pasar pada bulan depan akan mengalihkan perhatiannya kembali kepada ekonomi, kembali ke perdebatan apakah Bank Sentral Eropa mampu melakukan stimulus dalam langkah pemulihan ekonomi Benua Biru.

Sementara itu, Indeks USD yang melacak greenback terhadap enam mata uang saingan utama, bertambah 0,2% menjadi 98,812 DXY. Hal ini berkat data ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat kemarin, dimana meningkat 211.000 dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,4%, mendekati level terendah 10 tahun.

Hanya USD sedikit melemah terhadap yen pada penutupan Snein ini, di level 112,56 yen setelah sempat berada di 113,14 yen pada perdagangan semalam. [Sindonews]

Related posts