Pukul tambo, Gubernur Aceh resmi tutup Penas KTNA XV

Pukul tambo, Gubernur Aceh resmi tutup Penas KTNA XV
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah memukul tambo didampingi Sekjen Kementerian Pertanian, Hari Priyono dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indonesia, Winarno Tohir sebagai tanda penutupan Penas KTNA XV, Kamis (11/5). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah secara resmi telah menutup acara Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) ke XV di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis (11/5) pukul 11.03 WIB.

Penutupan itu ditandai dengan pemukulan tambo oleh Gubernur Aceh yang didampingi Sekjen Kementerian Pertanian, Hari Priyono dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indonesia, Winarno Tohir.
Acara tiga tahunan sekali tersebut telah berlangsung sejak Sabtu (6/5) sampai Kamis (11/5) yang dipusatkan di Stadion Lhong Raya, Banda Aceh dihadiri lebih dari 35.000 peserta dari berbagai daerah di nusantara.

Zaini Abullah dalam sambutannya, bersyukur atas kesuksesan acara Penas KTNA XV di Aceh yang telah berjalan lancar dari awal hingga penutupannya.

Apalagi pada acara Penas KTNA ini telah berkumpul dan bersatu para nelayan dan petani dari Sabang sampai Marauke.

“Kami sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk suksesnya acara ini, dan mohon maaf dengan segela keterbatasan kami,” katanya.

Zaini berharap, kepada semua peserta yang selama ini merasakan langsung bagaimana kehidupan di Aceh untuk membawa pulang dan menceritakan kepada daerah masing-masing hal-hal positif dan bermanfaat bagi kemajuan pembangunan pertanian dan perikanan.

Abu Doto sapaan akrab Zaini Abdullah juga menegaskan bahwa saat ini Aceh sangat tentram dan aman. “Ceritakanlah bahwa Aceh cukup aman didatangi dan tinggal di Aceh tanpa tidak ada yang mengusik ketentraman di Aceh, silahkan tinggal lebih lama lagi di Aceh,” ajaknya.

Dari Aceh sendiri, kata Zaini, ada beberapa hal utama yang menjadi kenang-kenangan dari petani dan nelayan, diantaranya, semakin mudah serta meluas dan menguatnya akses kaum petani dan nelayan dalam berbagi informasi, semakin bertambahnya pengetahuan dan pengalaman kaum tani maupun nelayan.

“Dan terus menguatnya semangat juang dan kemandirian kaum tani dan nelayan dalam meningkatkan produktivitas usaha di Indonesia,” katanya.

2019 nanti, sambung Zaini, Indonesia akan menjadi negara yang mandiri, berdaulat di bidang pertanian dan perikanan. Kaum tani dan nelayan tidak saja menjadi tuan di negeri ini tetapi juga menjadi penggerak utama ekonomi bangsa.

Zaini juga tak lupa mengajak para peserta sebelum beranjak dari Aceh untuk belanja makanan khas Aceh untuk membawanya ke daerah masing- masing.

“Jangan lupa beli oleh-oleh dari Aceh, kopi Gayo, kerupuk muling,” ajak Zaini kepada peserta. [Fahzian Aldevan]

Related posts